Persyaratan Ideal Seorang Pemimpin
Banyak
pendapat para ahli manajemen/kepemimpinan tentang persyaratan ideal
bagi seorang pemimpin. Dua pendapat berbeda dari dua orang ahli
manajemen/ kepemimpinan berikut kiranya dapat dijadikan pedoman apa dan
bagaimana kira-kira kemampuan atau kompetensi yang diperlukan bagi
seorang pemimpin.
Menurut George R. Terry, pemimpin harus memiliki
ciri sebagai berikut : 1) Mental dan fisik yang energik, 2) Emosi yang
stabil, 3) Pengetahuan human relation yang baik, 4) Motivasi personal
yang baik, 5) Cakap berkomunikasi, 6) Cakap untuk mengajar, mendidik dan
mengembangkan bawahan, 7) Ahli dalam bidang sosial, dan 8)
Berpengetahuan luas dalam hal teknikal dan manajerial.
Sementara menurut Horold Koontz dan Cyrel O'Donnel, ciri-ciri
pemimpin yang baik adalah : 1) Tingkat kecerdasan yang tinggi, 2)
Perhatian terhadap keseluruhan kepentingan, 3) Cakap berbicara, 4)
Matang dalam emosi dan pikiran, 5) Motivasi yang kuat, dan 6 )
Penghayatan terhadap kerja sama
Ciri-ciri pemimpin sebagaimana
disampaikan oleh tokoh-tokoh manajemen/ kepemimpinan tersebut diatas
kiranya cukup realistis dan sesuai dengan kondisi kepemimpinan yang ada
dewasa ini. Namun demikian, situasi dan kondisi tempat berlangsungnya
proses kepemimpinan akan sangat berpengaruh terhadap seorang pemimpin
dalam mengaplikasikan kemampuan yang dimilikinya.
Sebuah studi
tentang kepemimpinan yang efektif menunjukkan bahwa terdapat dua hal
yang menjadi prinsip dasar kepemimpinan yang efektif, yaitu (1) Rasa
saling percaya, dan (2) Komunikasi. Kedua unsur tersebut dapat
dijelaskan secara singkat sebagai berikut :
(1) Rasa saling percaya.
Rasa Percaya pada pemimpin merupakan indikator bahwa pengikut merasa
puas dengan kepemimpinan pada organisasi tersebut. Dalam konteks yang
lebih umum, rasa saling percaya harus ada antara pemimpin dan yang
dipimpin. Bila pengikut tidak mempercayai pemimpin, mereka tidak akan
spenuhnya mengikuti kebijaksanaan yang telah diambil. Sebaliknya bila
pemimpin tidak mempercayai pengikutnya pengikutnya, ia akan cenderung
membuat keputusan-keputusan yang tidak rasional.
(2) Komunikasi.
Komunikasi adalah kemampuan mutlak yang harus dikuasai oleh seorang
pemimpin yang baik. Ia perlu berkomunikasi dengan pengikutnya untuk
membantu mereka memahami visi yang ingin dicapai, berbagi informasi
mengenai pencapaian dan bagimana mereka dapat berkontribusi untuk
mencapai hasil yang lebih baik.
Sementara beberapa karakteristik yang perlu dimiliki orang yang ingin jadi pemimpin efektif adalah :
§
Memiliki Visi Ke depan. Pemimpin yang efektif harus memiliki visi yang
jelas. Visi yang jelas dapat mendorong terjadinya perubahan dalam
organisasi. Seseorang pemimpin adalah seorang inspirator perubahan dan
visioner, yaitu memilki visi yang jelas ke mana organisasinya akan
menuju. Seorang pemimpin juga harus memiliki kemampuan untuk
mengimplemen tasikan visi tersebut ke dalam suatu tindakan yang
diperlukan untuk mencapai visi tersebut.
§ Memiliki Kecakapan Teknis.
Meskipun seorang pemimpin tidak harus menguasai tugas-tugas teknis
anggotanya secara rinci, namun pemimpin yang baik dan efektif harus
memiliki kecakapan teknis yang berkaitan dengan bidang tugasnya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
§ Membuat Keputusan Tepat.
Seorang pemimpin harus dapat menyelesaikan setiap masalah dengan membuat
keputusan yang tepat, berdasarkan informasi yang akurat dan perencanaan
yang jelas mengenai aktivitas organisasi.
§ Berkomunikasi dengan
Baik. Pemimpin harus memastikan setiap deskripsi tugas dimengerti oleh
anggota, dilaksanakan, dan diawasi. Selain yang berkaitan dengan
pekerjaan, pemimpin juga harus dapat menggunakan kemampuan komunikasinya
untuk membangun hubungan interpersonal dengan bawahan maupun pihak
manajemen.
§ Memberikan keteladanan. Pemimpin yang baik tidak saja
memberikan arahan, tetapi juga memberikan keteladanan dan contoh yang
baik. Kata-kata tidak akan memiliki kekuatan bila orang yang
mengucapkannya melakukan hal yang berlawanan. Seorang pemimpin juga
perlu bersikap rendah hati, realistis, dan ramah.
§ Mampu Mempercayai
Orang. Seorang pemimpin yang baik harus dapat menilai kemampuan
orang/anggota dan mendelegasikan tugas berdasarkan hasil penilaian itu.
Ia tidak akan dapat mendelegasikan tugas bila tidak mempercayai orang
lain. Sehebat apapun seorang pemimpin, tetap saja ia tidak akan mampu
mengerjakan suatu tugas yang besar dan kompleks sendirian. Oleh karena
itu, pemimpin harus dapat mempercayai orang lain tanpa kehilangan
kewaspadaan.
§ Mampu Menahan Emosi. Pemimpin yang baik perlu memiliki
kemampuan menahan emosi. Bukan sekedar hanya menghindari marah-marah
yang tidak beralasan, tetapi juga harus mampu menyembunyikan kepanikan
dan kekhawatiran dalam menghadapi masalah. Secara psikologis, bila
pemimpin terlihat panik, anak buahnya pun cenderung untuk ikut panik.
§
Tahan Menghadapi Tekanan. Pemimpin yang baik harus tahan menghadapi
tekanan, dari arah manapun datangnya. Banyak orang berpikir bahwa
menjadi pimpinan itu menyenangkan karena tinggal perintah anggota.
Padahal, tekanan terbesar untuk berhasil, berada di pundak pemimpin.
Bila pemimpin tidak tahan menghadapi tekanan, ia akan membuat
kesalahan-kesalahan fatal yang menggiring pada kegagalan.
§
Bertanggung Jawab. Salah satu tugas seorang pemimpin adalah membuat
keputusan. Ketika keputusan sudah diambil, semua pihak dalam organisasi
harus mendukungnya. Bila ternyata keputusan yang diambil berdampak
buruk, maka pemimpin tersebut harus berani bertanggung jawab dan tidak
sekedar melemparkan kesalahan pada orang lain. Bentuk tanggung jawab
tidak hanya mengakui kesalahan, tetapi juga hrs dapat memberikan solusi
dari permasalahan tersebut.
§ Mengenali Anggota. Seorang pemimpin
perlu mengenali seluruh anggota, tidak hanya sekedar nama para
anggotanya. Pemimpin juga perlu mengetahui kemampuan dan karakter dari
anggotanya sehingga tiap orang ditempatkan pada posisi yang tepat dan
saling bersinergi.
§ Cekatan dan Penuh Inovasi. Dalam menghadapi
peluang dan ancaman, seorang pemimpin yang baik perlu memilki sifat
cekatan serta berani berinovasi. Artinya pemimpin harus sigap bertindak
terhadap perubahan situasi dan berinovasi dengan memanfaatkan
peluang-peluang yang ada sesuai sumber daya yang tersedia .
SEI Empowerment
Manusia
mempunai misi hidup yang sangat mulia, yakni beribadah kepada Tuhan.
Dan visi hidupnyapun sangat agung yakni menjadi khalifatullah (pemimpin
visioner) di muka bumi. Untuk mewujudkannya, Allah telah membekali
manusia dengan hardware dan software yang sangat sempurna, yaitu berupa
(1) fisik dengan komponen mulai dari kepala, mata, telinga, tangan,
kaki, paru-paru, jantung, darah, dan lain-lain. (2) Non fisik, dengan
komponen berupa ruh (spiritual), qalb (qalbu, emotional), akal
(intellectual) dan nafs (syahwat). Kendati wujudnya tidak bisa dilihat
dengan panca indera seperti bagian fisik manusia, namun keberadaan dan
pengaruhnya dapat diketahui dan dirasakan secara pasti. Terkait dengan
software non fisik, Allah berfirman : ”Dan mereka bertanya kepadamu
tentang ruh. Katakan : Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah
kamu diberi pengetahuan (tentangnya) melainkan sedikit”(Q.S. Al Israa’,
17 : 85).
Selanjutnya para ahli pendidikan dan ahli jiwa membagi
masalah non fisik menjadi empat kategori penting, yaitu : kategori
spiritual, emosional, intelectual, dan desire (syahwat atau nafsu).
Keempat unsur tersebut memiliki ukuran-ukuran kecerdasan dan
keistimewaan yang luar biasa, dan sama-sama pentingnya. Namun, karakter
dan fungsi masing-masing sangat berbeda. Semuanya harus mendapatkan
suplai gizi yang berbeda dengan kadar atau volume sesuai kebutuhan
masing-masing agar semuanya tumbuh dan berkembang dengan baik dan
seimbang, sebagaimana anggota tubuh yang berupa fisik manusia.
SEI
(Spriritual, Emosional, dan Intelectual) Empowerment adalah sebuah
rumusan dalam mengenal dan memberdayakan SEI secara benar, maksimal, dan
komprehensif. Dengan metode SEI Empowerment kita dapat mengetahui
hakikat ketiga kekuatan amat dahsyat yg dianugerahkan Allah kepada
manusia. SEI Empowerment juga menjelasakan peran masing-masing dimensi
tadi dalam pembentukan karakter dan kebiasaan/kultur, serta bagaimana
ketiganya dapat berfungsi sesuai standar operasional yang diciptakan
Allah. Fungsi dan kebutuhan masing-masing dimensi Spiritual, Emotional
dan Intellectual akan gizi yang sesuai dengan karakter masing-masing
dapat dilihat pada Ilustrasi 1 berikut.
No Dimensi Fungsi Kebutuhan Gizi
1 Spiritual Prinsip dan Gaya Hidup Keyakinan / Iman kepada Tuhan Pencipta
2 Emotional Behaviour / Kebiasaan Hidup Values / Akhlak
3
Intellectual Pelita Hidup Ilmu yang bermanfaat, khususnya ilmu
mengenalkan kepada Tuhan Pencipta manusia, kehidupan dan alam
semesta.
Ilustrasi 1. Dimensi, fungsi dan kebutuhan Gizi SEI
SEI
Empowerment menjelaskan hal ihwal spiritual, emotional dan intellectual
secara komperehensif melalui empat kunci utama yaitu : SEI Connection,
SEI Mechanism, SEI References, dan SEI Impacts. SEI Connection
menjelaskan hubungan antara sisi-sisi Spiritual, Emotional dan
Intellectual dalam diri manusia. Hubungan tersebut hendaknya seimbang,
dengan pemenuhan gizi yang cukup dan seimbang sesuai kebutuhan
masing-masing. Ketidak seimbangan hubungan dan tidak tercukupinya gizi
yang sesuai, dapat mengakibatkan penyimpangan perilaku.
SEI Mechanism, menjelaskan hal-hal sebagai berikut :
-
Bagaimana suatu perbuatan atau action dan perilaku terjadi dan dari
mana asalnya, serta tahapan apa saja yang harus dilalui sampai menjadi
sebuah perbuatan. Suatu perbuatan paling tidak akan melalui 4 tahapan
yaitu : tahap menerima informasi, tahap berubahnya informasi menjadi
lintasan pikiran, tahap berubahnya lintasan pikiran menjadi keinginan,
dan tahap menguatnya keinginan menjadi tekad. Hal ini sebagaimana Firman
Allah : Katakanlah : ”Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi
kamu pendengaran, penglihatan, dan hati. (Tetapi) amat sedikit kamu
bersyukur.”(Q.S. Al Mulk, 67 : 23).
- Peran masing-masing dimensi SEI manusia dalam segala perbuatan dan perilaku mereka ;
- Mekanisme kerja dari ketiga elemen SEI tersebut sehingga melahirkan suatu perbuatan dan perilaku yang baik atau buruk.
SEI
References, menjelaskan bagaimana memilih dan memilah referensi yang
benar, tepat, dan terpercaya, khususnya dalam upaya pemberdayaan
spiritual, emotional, dan intellectual. Hal tersebut akan melahirkan
keyakinan, mental, moral, intelektualitas yang sehat, benar, tepat, dan
terpercaya. Konsistensi dan komitmen terhadap suatu referensi informasi
yang benar, tepat dan terpercaya merupakan kunci utama kesuksesan.
Jika
proses SEI Empowerment berjalan dengan konsisten dan normal sesai
fitrah manusia yang diciptakan Allah, yakni dengan menjaga keseimbangan
(SEI Connection), mengikuti mekanisme yang sudah ditetapkan (SEI
Mechanism), dan mendapatkan supply informasi yang benar dan akurat (SEI
References), maka SEI Empowerment akan melahirkan sepuluh sifat mulia
(10 Noble Characters) pada diri seseorang, sebagaimana ilustrasi
tersebut dibawah.
Kesepuluh sifat mulia (Noble Characters ) tersebut
lahir dan akan memancarkan sinar kemulian dari empat sisi atau aspek
diri seseorang, yaitu Pengaruh Mental (Mental Impacts), Pengaruh Moral
(Moral Impacts), Pengaruh Intelektual (Intellectual Impacts), dan
Pengaruh Fisik (Physical Impacts). Hal itu dimungkinkan karena kesepuluh
sifat mulia tersebut bermuara dari empat sifat utama yang lazim kita
ketahui yakni, shidq (jujur), amanah (terpercaya), tabligh (komunikatif)
dan fathonah (cerdas).
Efektivitas Kepemimpinan dengan SEI Emprovement
Efektivitas
merupakan pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya. Dalam pengertian yang lain, menurut Griffin
(1997) efektif diartikan sebagai membuat keputusan dan pelaksanaan yang
tepat, sedangkan efektiviats adalah sejauh mana seseorang dapat
mewujudkan tujuannya (Robbins, 1994).
Berdasarkan berbagai uraian
tersebut diatas, seorang Pemimpin diharapkan dapat mewujudkan
Kepemimpinan yang efektif dan efisien dalam melaksanakan tugas-tugas
kepemimpinannya apabila memenuhi berbagai persyaratan kepemimpinan dan
berupaya mengoptimalkan kemampuan diri (khususnya kemampuan SEI) sebagai
berikut :
§ Memenuhi persyaratan ideal seorang pemimpin, sebagaimana tersebut diatas ;
§ Memiliki ciri-ciri pemimpin yang efektif ;
§ Memiliki kemampuan dasar Rasa saling percaya dan Komunikasi yang baik ;
§ Memiliki karakter sebagai seorang pemimpin yang efektif ;
§ Mengoptimalkan SEI Empowerment secara konsisten sebagaimana mestinya, sesuai fitrah manusia yang diciptakan Allah ;
§
Menerapkan sepuluh sifat mulia (10 Nobles Characters), yang akan
memancarkan 4 sinar kemuliaan yaitu pada pengaruh mental, moral,
intelektual, dan fisik.
Semoga dengan terpenuhinya hal-hal tersebut
diatas, seorang pemimpin akan dapat melaksanakan tugas-tugas
kepemimpinannya secara efektif dan efisien, yang pada akhirnya dapat
mendukung keberhasilan kepemimpinannya dalam meraih kesuksesan yang
tiada batas.
kalau udah di copy jangan lupa tinggalin komentarnya yaaa,.....