TUGAS MAKALAH
Logika Informatika
Di susun oleh:
Agus Budi Santoso
STMIK / SI
NPM : 125100078
PERGURUAN TINGGI MITRA LAMPUNG
DAFTAR
ISI
COVER...........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I
Logika
Informatika................................................................... .... 1
BAB II
A.
Dasar-dasar Logika..............................................................
3
B.
Matematika dan Filsafat......................................................
3
C. Matematika dan Logika........................................................ 3
D. Logika Informatika............................................................... 3
E.
Logika Fuzzy........................................................................
4
F. Gambaran umum Logika......................................................
5
G. Aliran-Aliran Dalam
Logika................................................ .... 6
BAB III
PERNYATAAN (PROPOSISI)..............................................
8
A. Penghubung Kalimat Dan Tabel
Kebenaran....................... 9
B. Konvers, Invers Dan Kontraposisi....................................... 17
C. Ekuivalen (secara logika)...................................................... 17
BAB
IV
A.
Tautologi, Kontradiksi, Dan Contingent..............................
19
B. Konvers, Invers, Dan Kontraposisi......................................... 19
BAB
V
A. Gerbang
Logika.................................................................... 22
Penutup.....................................................................................
26
Kesimpulan...............................................................................
27
Daftar
Pustaka..........................................................................
28
Daftar
Tabel..............................................................................
29
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi
Maha Penyayang, karena berkat Rahmat dan Hidayat-Nya, saya bisa menyusun dan
menyelesikan makalah yang berisi tentang “Logika Informatika” sebagai
salah satu tugas mata pelajaran “Logika Informatika”. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan informasi yang sebagian
besar di ambil dari buku-buku materi tentang logika informatika dan buku
catatan penulis sendiri. Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karna itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna menyempurnakan
makalah ini dan dapat menjadi acuan dalam menyusun makalah-makalah atau tugas-tugas
selanjutnya. Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini
terdapat kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca
dalam memahami maksud penulis.
Bandar Lampung,13 Desember 2012
Penulis
BAB I
A. Logika
Informatika
Logika disebut juga “the
calculus of computer science” karena logika memegang peranan yang sangat
penting di bidang ilmu komputer. Peran kalkulus (matematika) sama pentingnya
untuk ilmu-ilmu bidang sains, misalnya ilmu fisika, ilmu elektronika, ilmu
kimia, dan sebagainya. Oleh karena itu, biasanya pelajar, mahasiswa, guru, dan
dosen setuju bahwa logika memainkan peranan penting dalam berbagai bidang
keilmuan, bahkan dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Logika, komputasi sytem, dan matematika diskrit memiliki peran penting dalam
ilmu komputer karena semuanya berperan dalam pemrograman. Logika merupakan
dasar-dasar matemtis suatu perangkat lunak, digunakan untuk memformalkan ystem
bahasa pemrograman dan spesifikasi program, serta menguji ketepatan suatu
program. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya logika matematika karena banyak
ilmu, khususnya dalam bidang ilmu komputer, yang memerlukan logika untuk
berkembang.
Logika dalam ilmu komputer
digunakan sebagai dasar dalam belajar bahasa pemrograman, struktur data,
kecerdasan buatan, teknik/ystem digital, basis data, teori komputasi, rekayasa
perangkat lunak, ystem pakar, jaringan syaraf tiruan, dan lain-lainnya yang
mempergunakan logika secara intensif. Salah satu contoh yang ystem adlah ystem
digital, yaitu bidang ilmu yang didasari oleh logika untuk membuat gerbang
logika (logic gates) dan arsitektur komputer sebagai inti mikroprosesor,
otak komputer atau central processing unit.
Logika matematika (mathematical
logic) adalah cabang ilmu di bidang matematika yang memperdalam masalah
logika, atau lebih tepatnya memperjelas logika dengan kaidah-kaidah matematika.
Logika
matematika sendiri juga terus berkembang, mulai dari logika proposional, logika
predikat, pemrograman logika, dan sebaganya. Perkembangan terakhir ilmu logika
adalah logika fuzzy, atau di Indonesia disebut logika kabur atau logika
samar. Implementasi logika fuzzy dapat ditemui pada pengatur suhu udara (AC),
mesin pencuci, kulkas, lainnya.
BAB II
A. Dasar-dasar
Logika
Filsafat dan
matematika adalah bidang pengetahuan rasional yang ada sejak dahulu. Jauh
sebelum matematika berkembang seperti sekarang ini dan penerapannya menyentuh
hampir seluruh bidang ilmu pengetahuan modern, ilmuwan dan filosof yunani telah
mengembangkan dasar pemikiran ilmu geometri dan logika. Sebut saja THALES
(640-546 SM) yaitu seorang ilmuwan geometri yang juga disebut sebagai bapak
filosofi dan penalaran deduktif. Ada juga ahli matematika dan filosof
PHYTAGORAS (572-497 SM) dengan dalil phytagorasnya yang terkenal yaitu a2+b2=c2
.
B.
Matematika dan Filsafat
Persamaan filsafat dan matematika
-
Kerja Filosof adalah berpikir konsep.
-
Kerja Matematikawan adalah memperjelas
konsep yang
dikembangkan
oleh filosof.
-
Perbedaan filsafat dan matematika
-
Filsafat bebas menerapkan berbagai
metode rasional.
-
Matematikawan hanya menerapkan metode
deduksi.
C.
Matematika dan Logika
Menurut BETRAND RUSSEL matematika adalah
ilmu yang menyangkut deduksi logis tentang akibat-akibat dari pangkal fikir
umum semua penalaran. Ini berkaitan dengan konsepsi matematika sebagai ilmu
formal, ilmu tentang bilangan dan ruang, ilmu tentang besaran dan keluasan, ilmu
tentang hubungan, pola bentuk, dan rakitan juga sebagai ilmu yang bersifat
abstrak dan deduktif.
D.
Logika Informatika
Logika berasal dari bahasa yunani
“LOGOS” yang berarti kata, ucapan, atau alasan. Logika adalah metode atau
teknik yang diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran. Logika mengkaji
prinsip-prinsip penalaran yang benar dan penalaran kesimpulan yang absah. Ilmu
ini pertama kali dikembangkan sekitar 300 SM oleh ARISTOTELES dan dikenal
sebagai logika tradisioanal atau logika klasik. Dua ribu tahun kemudian dikembangkan
logika modern oleh GEORGE BOOLE dan DE MORGAN yang disebut dengan Logika
Simbolik karena menggunakan simbol-simbol logika secara intensif. Dasar
pemikiran logika klasik adalah logika benar dan salah yang disimbolkan dengan 0
(untuk logika salah) dan 1 (untuk logika benar) yang disebut juga LOGIKA BINER.
Tetapi pada kenyataanya dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang kita jumpai
yang tidak bisa dinyatakan bahwa sesuatu itu mutlak benar atau mutlak salah.
Ada daerah dimana benar dan salah tersebut nilainya tidak bisa ditentukan mutlak
benar atau mutlak salah alias kabur. Untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam
logika klasik yang dikembangkan oleh ARISTOTELES tersebut, seorang ilmuwan dari
Universitas California Berkeley, PROF. LOTFI A.ZADEH pada tahun 1965 mengenalkan
suatu konsep berpikir logika yang baru yaitu LOGIKA KABUR (FUZZY LOGIC).
E. Logika
Fuzzy
Nilai kebenarn bukan bersifat crisp
(tegas) 0 dan 1 saja tetapi berada diantaranya (multivariabel). Digunakan untuk
merumuskan pengetahuan dan pengalaman manusia yang mengakomodasi ketidakpastian
ke dalam bentuk matematis tanpa harus mengetahui model matematikanya. Pada
aplikasinya dalam bidang komputer, logika fuzzy diimplementasikan untuk
memenuhi kebutuhan manusia akan sistem komputer yang dapat merepresentasikan
cara berpikir manusia.
Menurut RUDOLF CARNAP (1931) Konsep matematika dapa diturunkan dari
konsep-konsep logika dengan melalui batasan-batasan yang jelas. Dalil-dalil
matematika dapat diturunkan dari aksioma-aksioma logika dengan perantara
deduksi logis secara murni. Menurut BETRAND RUSSEL Logika adalah masa muda
matematika dan matematika adalah masa dewasa logika. Arsitektur sistem komputer
tersusun atas rangkaian logika 1 (true) dan 0 (false) yang dikombinasikan
dengan sejumlah gerbang logika AND. OR, NOT, XOR, dan NAND. Program komputer
berjalan di atas struktur penalaran yang baik dari suatu solusi terhadap suatu
permasalahan dengan bantuan komponen program IF, THEN, ELSE, FOR, TO, DO,
WHILE, CASE, OF.
F. Gambaran
Umum Logika
1. Logika:
Logika pasti,
-
Logika pernyataan membicarakan tentang
pernyataan tunggal dan kata hubungan sehingga didapat kalimat majemuk yang
berupa kalimat deklaratif.
-
Logika predikat menellaah variabel dalam
suatu kalimat, kuantifikasi dan validitas sebuah argumen.
-
Logika hubungan mempelajari hubungan
antara pernyataan, relasi simetri, refleksif, antisimtris, dll.
-
Logika himpunan membicarakan tentang
unsur-unsur himpunan dan hukum-hukum yang berlaku didalamya.
-
Logika samar merupakan pertengahan dari
dua nilai biner yaitu ya-tidak, nol-satu, benar-salah. Kondisi yang ditunjukan
oleh logika samar diantara: banyak, sedikit, sekitar x, seiring, umumnya.
Logika samar banyak diterapkan dalam kecerdasan buatan, mesin pintar atau
sistem cerdas dan alat-alat elektronika.
G. Aliran-Aliran
Dalam Logika
-
LOGIKA TRADISIONAL
Pelopornya
adalah Aristoteles (384-322 SM) Terdiri
dari analitika dan dialektika. Ilmu
analitika yaitu cara penalaran yang didasarkan pada pernyataan yang benar
sedangkan dialektika yaitu cara penalaran yang didasarkan pada dugaan.
-
LOGIKA METAFISIS
Dipelopori oleh F.
Hegel (1770-1831 M) Menurut Hegel, logika dianggap sebagai metafisika dimana
susunan pikiran dianggap sebagai kenyataan.
-
LOGIKA
EPISTIMOLOGI
Diperkenalkan oleh FH.
Bradley (1846-1924) dan Bernhard Bosanquet (1848-1923 M). Prisip dari logika
epistimologi ini adalah untuk mencapai pengetahuan yang memadai, pikiran yang
logis dan perasaan halus digabungkan. Selain itu, untuk mencapai kebenaran,
logika harus dihubungkan dengan seluruh pengetahuan yang lainnya.
-
LOGIKA
INSTRUMENTALIS/FRAGMATIS
Dipelopori oleh Jhon
Dewey (1859-1952) Prinsipnya adalah logika merupakan alat atau instrumen untuk
menyelesaikan masalah.
-
LOGIKA SIMBOLIS
Logika simbolis adalah
ilmu tentang penyimpulan yang sah (absah) yang dikembangkan menggunakan metod
ematematika dan bantuan simbol-simbol khusus sehingga memungkinkan seseorang
menghindari makna ganda dari bahasa sehari-hari. Pelopornya adalah Leibniz, De
Morgan, dan Boole Logika ini menggunakan bahasa simbol untuk mempelajari secara
rinci bagaimana akal harus bekerja dan bercirikan teknis, matematis, dan
ilmiah. Pemakaian simbol matematika ini untuk mewakili bahsa dalam bentuk
pernyataan yang bernilai benar atau salah. Logika simbolis ini kemudian menjadi
dasar logika matematika modern yaitu logika formal yang semata-mata menelaah
bentuk dari bukan isi dari apa yang dibicarakan.
BAB III
A. PERNYATAAN
(PROPOSISI)
Kata merupakan rangkaian huruf yang
mengandung arti, sedangkan kalimat adalah kumpulan kata yang disusun menurut
aturan tata bahasa dan mengandung arti. Di dalam matematika tidak semua
pernyataan yang bernilai benar atau salah saja yang digunakan dalam penalaran.
Pernyataan disebut juga kalimat deklaratif yaitu kalimat yang bersifat
menerangkan. Disebut juga proposisi.
Pernyataan/ Kalimat Deklaratif/ Proposisi adalah
kalimat yang bernilai benar atau salah tetapi tidak keduanya.
Contoh :
- Yogyakarta adalah kota
pelajar
(Benar).
- 2+2=4
(Benar).
- Semua manusia adalah
fana
(Benar).
- 4 adalah bilangan
prima (Salah).
- 5x12=90
(Salah).
-
Tidak semua kalimat berupa proposisi
Contoh :
- Dimanakah letak pulau bali?.
- Pandaikah dia?.
- Andi lebih tinggi daripada
Tina.
- 3x-2y=5x+4.
- x+y=2.
B. Penghubung Kalimat
Dan Tabel Kebenaran
Satu atau lebih proposisi dapat dikombinasikan untuk
menghasilkan proposisi baru lewat penggunaan operator logika. Proposisi baru
yang dihasilkan dari kombinasi tersebut disebut dengan proposisi majemuk
(compound composition), sedangkan proposisi yang bukan merupakan hasil dari
kombinasi proposisi lain disebut proposisi atomik. Proposisi majemuk
tersusun dari sejumlah proposisi atomik.
Dalam logika dikenal 5 buah penghubung.
Simbol
|
Arti
|
Bentuk
|
¬
|
Tidak/Negasi
|
...........Tidak…
|
Ù
|
Dan/And/Konjungsi
|
……..dan……..
|
Ú
|
Atau/Or/Disjungsi
|
………atau…….
|
Þ
|
Implikasi
|
Jika…….maka…….
|
Û
|
Bi-Implikasi
|
……..bila dan
hanya bila……..
|
Tabel
1.
NEGASI
(INGKARAN)
Jika p adalah “
Semarang ibukota Jawa Tengah”, maka ingkaran atau negasi dari p tersebut adalah ¬p yaitu “ Semarang bukan
ibukota Jawa Tengah” atau “Tidak benar bahwa Semarang ibukota Jawa Tengah”.
Jika p diatas bernilai benar (B), maka ingkaran p (¬p) adalah bernilai salah (S)
dan begitu juga sebaliknya.
KONJUNGSI
Konjungsi
adalah suatu pernyataan majemuk yang menggunakan penghubung “DAN/AND” dengan
notasi “˄”
Jika
P dan Q dua pernyataan, maka P ˄ Q bernilai benar jika P dan Q bernilai benar,
sebaliknya P ˄ Q bernilai salah jika salah satu dari P atau Q bernilai salah
atau keduanya salah.
Contoh
dari KONJUNGSI,
P
: ani membawa payung
Q
: Hari ini hujan
Maka,
P Ù
Q
Ani
membawa payung dan hari ini hujan.
KONJUNGSI
P
: ani membawa payung
Q
: Hari ini hujan
Maka,
¬P ˄ Q adalah,
Ani tidak membawa
payung meskipun hari ini hujan.
KONJUNGSI
P
: ani membawa payung
Q
: Hari ini hujan
Maka,
¬P ˄ ¬Q adalah,
Ani tidak membawa
payung dan hari ini tidak hujan.
Tabel kebenaran
intuk Konjungsi adalah sebagai berikut:
P
|
Q
|
P ˅ Q
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
Tabel 2.
DISJUNGSI
Disjungsi
adalah pernyataan majemuk yang menghubungkan yang menghubungkan dua buah
pernyataan atomik dengan menggunakan penghubung “ATAU/OR” dengan notasi “˅”.
Disjungsi
memiliki dua implikasi yaitu:
Disjungsi
a. Inklusif
OR
Yaitu jika P bernilai benar atau Q bernilai
benar atau kedua-duanya benar.
b. Ekslusif
OR
Yaitu jika P bernilai benar atau Q
bernilai benar tetap tidak kedua-duanya benar.
DISJUNGSI
Jika
P dan Q dua pernyataan maka P v Q bernilai benar jika P dan Q keduanya bernilai
benar atau salah, salah satu dari P atau Q bernilai benar, sebaliknya P v Q
bernilai salah jika keduanya bernilai salah.
Tabel
kebenaran untuk disjungsi adalah sebagai berikut:
P
|
Q
|
P ˅ Q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
Tabel 3.
IMPLIKASI
Notasi P Þ Q dapat dibaca:
1. Jika P maka
Q
2. Q jika P
3. P adalah
syarat cukub untuk Q
4. Q adalah
syarat perlu untuk P
Jika P dan Q adalah dua pernyataan,
maka P Þ
Q bernilai salah jika P benar dan Q salah, selain dari itu P Þ
Q bernilai benar.
Tabel kebenaran
untuk Implikasi adalah sebagai berikut:
P
|
Q
|
P
Þ
Q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
Tabel 4.
Contoh Implikasi:
P : pak ali adalah guru seorang haji
Q : pak ali adalah seorang muslim
Maka, P Þ Q adalah,
Jika pak ali
adalah seorang haji maka dia seorang muslim.
P : hari hujan
Q : adi membawa payung
1. Hari
benar-benar hujan dan adi benar-benar membawa payung.
2. Hari
benar-benar hujan tetapi adi tidak membawa payung.
3. Hari tidak
hujan tetapi adi membawa payung.
4. Hari tidak
hujan san adi tidak membawa payung.
Penyelesaian dari soal dari soal di atas adalah:
1. P : Benar
Q : Benar
P Þ
Q : Benar
2. P : Benar
Q : Salah
P Þ Q : Salah
3.
P : Salah
Q : Benar
P Þ Q : Benar
4.
P : Salah
Q : Salah
P Þ Q : Benar Û
BIIMPLIKASI
Jika
P dan Q dua buah pernyataan maka P Û Q benar bila
kedua pernyataan tersebut mempunyai nilai kebenaran yang sama, sebaliknya P Û
Q salah satu salah, atau salah satu benar.
Misalkan
ada dua buah pernyataan yaitu P dan Q. Biimplikasi yaitu pernyataan majemuk
yang menggunakan kata hubung “ jika dan
hanya jika” dikonotasikan “Û”.
Pernyataan P biimplikasi Q dinyatakan dengan P Û Q.
Pernyataan P Û Q dapat dibaca:
1. P
equivalent Q.
2. P
adalah syarat perlu dan cukub bagi Q.
Tabel kebenaran untuk Biimplikasi
adalah sebagai berikut:
BIIMPLIKASI
P
|
Q
|
P
Û
Q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
Tabel 5.
Contoh 1 Biimplikasi:
P : dua garis saling
berpotongan adalah tegak lurus.
Q : dua garis saling membentuk
sudut 90 derajat.
Peenyelesaian:
P Û Q
dua garis saling berpotongan adalah tegak lurus jika dan hanya jika dua
garis saling membentuk sudut 90 derajat.
Contoh 2 Biimplikasi:
P : amir melanjutkan kuliah.
Q : amir lulus ujian nasional.
Tentukan majemuk dan nilai
kebenarannya:
1. P
Û
Q
2. ØP
Û
Q
3. P
Û
ØQ
4. ØP
Û
ØQ
5. Ø
(P Û
Q)
6. Ø
(ØP
Û
Q)
Penyelesaiaan:
1. P
Û
Q (B)
Amir
melanjuutkan kuliah jika dan hanya jika amir lulus ujian nasional.
2. ØP Û Q (B)
Amir
tidak melanjuutkan kuliah jika dan hanya jika amir lulus ujian nasional.
3.
P Û ØQ (S)
Amir
melanjuutkan kuliah jika dan hanya jika amir tidak lulus ujian nasional.
4. ØP
Û
ØQ
Amir
tidak melanjutkan kuliah jika dan hanya jika amir tidak lulus ujian nasional.
5. Ø
(P Û
Q)
Tidak
benar Amir melanjutkan kuliah jika dan hanya jika amir lulus ujian nasional.
6. Ø
(ØP
Û
Q)
Tidak
benar Amir tidak melanjutkan kuliah jika dan hanya jika amir lulus ujian nasional.
Contoh
yang lain:
p
|
q
|
Ø p
|
Ø q
|
p Ù q
|
p Ú q
|
p Þ q
|
p Û q
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
Tabel 6.
Contoh
– contoh
Buatlah
tabel kebenaran untuk kalimat dalam bentuk simbol-simbol di bawah ini :
a.
Ø(ØpÚØq)
p
|
q
|
Øp
|
Øq
|
Øp Ú Øq
|
Ø(Øp Ú Øq)
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
Tabel
7.
b. (pÞq)ÙØ(pÚq)
p
|
q
|
p Þ q
|
p Ú q
|
Ø(p Ú q)
|
(p Þ q) Ù Ø(p Ú q)
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
|
|
|
|
|
|
|
Tabel 8.
c. (ØpÙ(ØqÙr))Ú(qÙr)Ú(pÙr)
p
|
q
|
r
|
Øp
|
Øq
|
ØqÙr
|
ØpÙ(ØqÙr)
|
qÙr
|
pÙr
|
(ØpÙ(ØqÙr))Ú(qÙr)Ú(pÙr)
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
Tabel 9.
C. Konvers,
Invers Dan Kontraposisi
Ekuivalen
(secara logika)
— Dua
kalimat disebut ekuivalen (secara logika) bila dan hanya bila keduanya
mempunyai nilai kebenaran yang sama untuk semua substitusi nilai kebenaran
masing-masing kalimat penyusunnya.
— Jika
p dan q adalah kalimat-kalimat yang ekuivalen, maka dituliskan p º
q. Jika p º q maka q º
p juga.
Contoh
– contoh
Tentukan
apakah pasangan kalimat-kalimat di bawah ini ekuivalen
a.
Ø(Øp)
dengan p
Tabel 10.
b.
Ø(pÙq)
dengan Øp
Ú
Øq
p
|
q
|
pÙq
|
Ø(pÙq)
|
Øp
|
Øq
|
Øp Ú Øq
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
Taberl
11.
c.
p Þ
q dengan Øp
Ú
q
p
|
q
|
p Þ q
|
Øp
|
Øp Ú q
|
T
|
T
|
T
|
F
|
T
|
T
|
F
|
F
|
F
|
F
|
F
|
T
|
T
|
T
|
T
|
F
|
F
|
T
|
T
|
T
|
Tabel
12.
BAB IV
A. Tautologi,
Kontradiksi, Dan Contingent
Tautologi adalah suatu bentuk
kalimat yang selalu bernilai benar (True) tidak peduli bagaimanapun nilai
kebenaran masing-masing kalimat penyusunnya, sebaliknya kontradiksi adalah
suatu bentuk kalimat yang selalu bernilai salah (False), tidak peduli
bagaimanapun nilai kebenaran masing-masing kalimat penyusunnya.
Dalam tabel kebenaran, suatu
tautologi selalu bernilai True pada semua barisnya dan kontradiksi selalu
bernilai False pada semua baris. Kalau suatu kalimat tautologi diturunkan lewat
hukum-hukum yang ada maka pada akhirnya akan menghasilkan True, sebaliknya
kontradiksi akan selalu bernilai False.
Jika pada semua nilai kebenaran menghasilkan nilai B dan S, maka disebut formula
campuran (contingent).
Contoh
Tunjukkan bahwa p˅(Øp) adalah
tautologi!
P
|
Øp
|
p˅(Øp)
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
Tabel
13.
1. Tunjukkan bahwa
(pÚq) Ú [(Øp) Ù (Øq)] adalah tautologi!
P
|
Q
|
Øp
|
Øq
|
pÚq
|
Øp Ù Øq
|
(pÚq) Ú [(Øp) Ù (Øq)]
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
Tabel
14.
1.
Tunjukkan bahwa (pÚq) Ù [(Øp) Ù (Øq)] adalah
kontradiksi!
P
|
Q
|
Øp
|
Øq
|
pÚq
|
Øp Ù Øq
|
(pÚq) Ù [(Øp) Ù (Øq)]
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
Tabel 15.
B. Konvers, Invers, Dan Kontraposisi
Perhatikan
pernytaan di bawah ini! Ø Ù Ú Þ Û
“Jika suatu
bendera adalah bendera Repuplik indonesia maka ada warna merah pada bendera
tersebut”
Bentuk umum
implikasi di atas adalah “p Þ q” dengan
p : Bendera Republik
indonesia
q : Bendera
yang ada warna merahnya.
Dari implikasi
diatas dapat dibentuk tiga implikasi lainnya yaitu :
1. KONVERS, yaitu q
Þ p
Sehingga
implikasi diatas menjadi :
“ Jika suatu
bendera ada warna merahnya, maka bendera tersebut adalah bendera Republik Indonesia”.
2. INVERS, yaitu Øp Þ Øq
Sehingga
implikasi diatas menjadi :
“ Jika suatu
bendera bukan bendera Republik Indonesia, maka pada bendera tersebut tidak ada
warna merahnya”.
3. KONTRAPOSISI,
yaitu Øq Þ Øp
Sehingga implikasi di atas menjadi :
“ Jika suatu bendera tidak ada warna merahnya, maka bendera tersebut bukan
bendera Republik Indonesia”.
Suatu hal yang penting dalam logika adalah kenyataan bahwa suatu implikasi
selalu ekuivalen dengan kontraposisinya, akan tetapi tidak demikian halnya
dengan invers dan konversnya.
Hal ini dapat
dilihat dari tabel kebenaran berikut
P
|
Q
|
Øp
|
Øq
|
pÞq
|
q Þ p
|
Øp Þ Øq
|
Øq Þ Øp
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
Tabel
16.
BAB V
A. Gerbang Logika
Arsitektur sistem komputer tersusun atas rangkaian logika 1 (true) dan 0
(false) yang dikombinasikan dengan sejumlah gerbang logika yaitu NOT, AND, OR, NAND, NOR, XOR dan XNOR.
Program komputer berjalan diatas dasar struktur penalaran yang baik dari
suatu solusi terhadap suatu permasalahan dengan bantuan komponen program yaitu
if-then, if – then –else dan lainnya.
a. Gerbang Not
Gerbang NOT
sering disebut juga dengan istilah inverter atau pembalik. Logika dari gerbang
ini adalah membalik apa yang di-input ke dalamnya. Biasanya input-nya hanya
terdiri dari satu kaki saja.
Ketika input
yang masuk adalah 1, maka hasil output-nya adalah 0. Jika input yang masuk
adalah 0, maka hasil output-nya adalah 1.
Gambar Gerbang NOT
Tabel
Kebenaran Gerbang Not.
Tabel 17
b.
Gerbang AND.
Gerbang AND memiliki karakteristik logika di mana Jika SEMUA INPUT BERNILAI
1, maka hasil OUTPUT-NYA AKAN BERNILAI 1 PULA. Jika SALAH SATU inputnya
bernilai NOL maka outputnya juga bernilai NOL.
Input dari gerbang AND selalu lebih dari 1, misalnya 2, 3, 4, dan
seterusnya tetapi OUTPUT-nya tetap 1. Contoh gerbang logika untuk 2 buah input
dan 3 buah input adalah sebagai berikut.
Gambar
Gerbang AND.
Tabel Kebenaran Gerbang AND.
A
|
B
|
Y
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Tabel
18.
c. Gerbang OR
Gerbang OR memiliki karakteristik logika di mana Jika
SEMUA INPUT BERNILAI 0, maka hasil OUTPUT AKAN BERNILAI 0 pula. Jika salah satu
INPUTNYA bernilai 1 maka outputnya juga bernilai 1.
Input dari gerbang OR selalu lebih
dari 1, misalnya 2, 3, 4, dan seterusnya tetapi OUTPUT-nya tetap 1. Contoh
gerbang logika OR untuk 2 buah input dan 3 buah input adalah sebagai berikut.
Gambar
Gerbang OR.
Tabel Kebenaran Gerbang OR.
A
|
B
|
Y
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
Tabel 19.
d.
Gerbang NAND
Gerbang NAND
adalah singkatan dan NOTAND, sehingga gerbang NAND adalah kebalikan dari AND.
Sehingga Jika SEMUA INPUTNYA
BERNILAI 1, maka hasil OUTPUT-NYA BERNILAI 0. Jika SALAH SATU atau KEDUA-DUANYA
bernilai 0 maka outputnya bernilai 1.
Gambar Gerbang
NAND.
Tabel
Kebenaran Gerbang NAND
A
|
B
|
Y
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
Tabel 20.
e.
Gerbang NOR
Gerbang NOR adalah singkatan dan NOT OR, sehingga
gerbang NOR adalah kebalikan dari OR.
Sehingga Jika SEMUA INPUTNYA
BERNILAI 0, maka hasil OUTPUT-NYA BERNILAI 1. Jika SALAH SATU atau KEDUA-DUANYA
bernilai 1 maka outputnya bernilai 0.
Gambar
Gerbang NOR.
Tabnel Kebenaran Gerbang NOR.
A
|
B
|
Y
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
Tabel
21.
Kesimpulan
Logika
Informatika
Logika
disebut juga “the calculus of computer science” karena logika memegang
peranan yang sangat penting di bidang ilmu komputer. Peran kalkulus
(matematika) sama pentingnya untuk ilmu-ilmu bidang sains, misalnya ilmu
fisika, ilmu elektronika, ilmu kimia, dan sebagainya. Oleh karena itu, biasanya
pelajar, mahasiswa, guru, dan dosen setuju bahwa logika memainkan peranan
penting dalam berbagai bidang keilmuan, bahkan dalam kehidupan manusia
sehari-hari.
Logika, komputasi sytem, dan matematika diskrit memiliki peran penting dalam
ilmu komputer karena semuanya berperan dalam pemrograman. Logika merupakan
dasar-dasar matemtis suatu perangkat lunak, digunakan untuk memformalkan ystem
bahasa pemrograman dan spesifikasi program, serta menguji ketepatan suatu
program. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya logika matematika karena banyak
ilmu, khususnya dalam bidang ilmu komputer, yang memerlukan logika untuk
berkembang.
Jadi, Logika informatika
ini sangat lah penting untuk suatu program dalam komputer dan di dalam
perkembangan Komputer dan lain-lainya, jika semakin banyak ahli logika maka
semakin canggihlah teknologi yang akan
kita miliki.
Penutup
Makalah
logika informatika ini dibuat untuk memenuhui suatu syarat untuk kelulusan nilai mata kuliah Logika Informatika, dan
itulah tadi isi dari semua materi yang penulis cari dari berbagi buku referensi
yang tertera dalam daftar pustaka, semoga mmakalah ini dapat bermanfaat untuk
penulis dan para pembaca.
Penulis
mengakui bahwa dalam makalah ini masih banyak sekali kata-kata yang salah dan
tidak benar, untuk itu penulis berharap kritik dan saran sangat penulis
harapkan, karna akan menjadi suatu pacuan untuk penulis sendiri. Dan penulis
ucapkan Terima Kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan
Makalah ini.
Daftar
Tabel
Tabel
1 tabel penghubung
Tabel
2 tabel Kebenaran Konjumgsi
Tabel
3 tabel Kebenaran Disjungsi
Tabel
4 tabel Kebenaran Implikasi
Tabel
5 tabel Kebenaran Biimplikasi
Tabel
6 tabel Kebenaran Biimplikasi
Tabel
7 tabel Kebenaran untuk contoh soal Ø(ØpÚØq)
Tabel
8 tabel kebeneran untuk contoh soal (pÞq)ÙØ(pÚq)
Tabel 9 tabel kebenaran untuk contoh
soal (ØpÙ(ØqÙr))Ú(qÙr)Ú(pÙr)
Tabel 10 tabel kebenaran untuk contoh soal Ø(Øp)
dengan p
Tabel
11 tabel kebenaran untuk contoh soal Ø(pÙq)
dengan Øp
Ú
Øq
Tabel
12 tabel kebenaran untuk contoh soal p Þ q dengan Øp
Ú
q
Tabel
13 tabel kebenaran Tautologi
Tabel
14 tabel kebenaran Tautologi
Tabel
15 tabel kebenaran Kontradiksi
Tabel
16 tabel konvers dan invers
Tabel 17 tabel Kebenaran
Gerbang Not
Tabel 18 tabel Kebenaran
Gerbang AND
Tabel 19 tabel Kebenaran
Gerbang OR
Tabel 20 tabel Kebenaran
Gerbang NAND
Tabel 21 tabel Kebenaran
Gerbang NOR