Daftar
Isi
Cover
i
Kata
Pengantar
ii
Daftar
IsI
iii
BAB I
1
A.
MATRIK
1
Invers
matriks
5
BAB II
6
B. Vektor
6
Notasi Vektor
6
Kesamaan dua Vektor
7
Operasi Vektor
8
Invers
matriks
5
BAB III
9
C.
Persamaan
Linier
9
Persamaan Linier Satu Variabel
9
Persamaan Linier Dua Variabel
10
Sistem persamaan linear
lebih dari dua variabel
11
BAB IV
12
D.
Penutup
12
Kesimpulan
13
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi
Maha Penyayang, karena berkat Rahmat dan Hidayat-Nya, saya bisa menyusun dan
menyelesikan makalah yang berisi tentang “Matrik, Vektor Dan Persamaan Linier”
sebagai salah satu tugas mata pelajaran “Aljabar Linier”. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan informasi
yang sebagian besar di ambil dari www.google.com materi tentang Matrik, Vektor,
Persamaan Linier dan buku catatan penulis sendiri. Penulis juga menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang
Membangun menyempurnakan makalah ini dan dapat menjadi
acuan dalam menyusun makalah-makalah atau tugas-tugas selanjutnya. Penulis juga
memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan pengetikan
dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami maksud penulis.
Bandar Lampung,13 Desember 2012
Penulis
BAB I
A. MATRIK
Matriks adalah sekumpulan bilangan yang
disusun secara baris dan kolom dan ditempatkan pada kurung biasa atau kurung
siku.
Penulisan matriks:
atau
Ordo suatu matriks adalah bilangan yang menunjukkan banyaknya baris (m) dan
banyaknya kolom (n).
Matriks di atas
berordo 3x2.
Matriks Identitas (I)
Matriks identitas (I)adalah matriks yang nilai-nilai elemen pada diagonal
utama selalu 1.
Matriks Transpose (At)
Matriks transpose adalah matriks yang mengalami pertukaran elemen dari
baris menjadi kolom dan sebaliknya. Contoh:
maka matriks transposenya (At) adalah
Operasi perhitungan pada matriks
Kesamaan 2 matriks
2 matriks dikatakan sama jika ordonya sama dan elemen yang seletak sama.
Contoh: 
Tentukan nilai 2x-y+5z!
Jawab:
maka 
maka 
maka 
Penjumlahan matriks
2 matriks bisa dijumlahkan jika ordonya sama dan penjumlahan dilakukan
dengan cara menjumlahkan elemen yang seletak.
Contoh: 
Pengurangan matriks
2 matriks bisa dikurangkan jika ordonya sama dan pengurangan dilakukan
dengan cara mengurangkan dari elemen yang seletak.
Contoh: 
Perkalian bilangan dengan matriks
Contoh:
Perkalian matriks
2 Matriks dapat dikalikan jika jumlah baris matriks A = jumlah kolom
matriks B.
Penghitungan perkalian matriks:
Misalkan:

dan
maka 
Contoh:
Determinan suatu matriks
Matriks ordo 2x2
Misalkan:
maka Determinan A (ditulis
)
adalah:
Matriks ordo 3x3
Cara Sarrus
Misalkan:
Jika
maka tentukan
!
Penghitungan matriks dilakukan dengan cara menambahkan elemen dari kiri
atas ke kanan bawah (mulai dari a → e → i, b → f → g, dan c → d → h) lalu
dikurangi dengan elemen dari kanan atas ke kiri bawah (mulai dari c → e → g, a
→ f → h, dan b → d → i) sehingga menjadi:
Contoh:
maka tentukan
!
Cara ekspansi baris-kolom
Misalkan:
Jika
maka tentukan
dengan
ekspansi baris pertama!
Matriks Singular
Matriks singular adalah matriks yang nilai
determinannya 0.
Contoh:
Jika A matriks singular, tentukan nilai x!
Jawab:
vs 
Invers matriks
Invers matriks 2x2
Misalkan:
maka inversnya adalah:
Sifat-sifat invers matriks
Persamaan matriks
Tentukan X matriks dari persamaan:
- Jika diketahui matriks A.X=B
- Jika diketahui matriks X.A=B
BAB II
B. VEKTOR
Vektor dalam matematika dan fisika adalah obyek
geometri yang memiliki besar dan arah. Vektor jika digambar dilambangkan dengan
tanda panah (→). Besar vektor proporsional dengan panjang panah dan arahnya
bertepatan dengan arah panah. Vektor dapat melambangkan perpindahan dari titik A
ke B.[1] Vektor sering
ditandai sebagai
Vektor berperan penting dalam fisika: posisi, kecepatan dan percepatan obyek yang
bergerak dan gaya dideskripsikan sebagai vektor.Besaran Vektor : adalah Besaran yang selain
ditentukan oleh besarnya atau nilainya, juga ditentukan oleh arahnya. Contoh :
kecepatan, percepatan, gaya dan sebagainya. Dua buah vektor dikatakan sama
apabila keduanya memiliki panjang dan arah yang sama. Dua Buah Vektor disebut
sejajar (paralel) apabila garis yang merepresentasikan kedua buah vektor
sejajar.
Vektor
dalam matematika dan fisika adalah obyek geometri yang memiliki besar dan arah.
Vektor jika digambar dilambangkan dengan tanda panah (→). Besar vektor
proporsional dengan panjang panah dan arahnya bertepatan dengan arah panah.
Vektor dapat melambangkan perpindahan dari titik A ke B. Vektor berperan
penting dalam fisika: posisi, kecepatan dan percepatan obyek yang bergerak dan
gaya dideskripsikan sebagai vektor.
Notasi Vektor
Secara grafis vektor
dapat dilukiskan sebagai sebuah anak panah. Panjang anak panah menunjukkan
nilai atau besar vektor dan anak panah menunjukkan arah vektor.
Vektor F di tulis :
atau 
Besar vektor F ditulis /
/ atau F
Contoh : F = /
/ = 10 satuan.
a.
A = B, jika kedua vektor tersebut
mempunyai panjang dan arah yang sama.
b.
adalah vektor yang panjangnya sama
dengan panjang
tetapi arahnya berlawanan dengan arah
.
c.
k
adalah vektor yang panjangnya k kali panjang
, dengan arah yang sama dengan
jika k positif. Dan berlawanan dengan
jika k negatif.
Sifat-sifat
vektor.
1.
+
=
+
Sifat komutatif.
2.
+
(
+
) = (
+
) +
Sifat assosiatif.
Panjang Vektor
Untuk mencari
panjang sebuah vektor dalam ruang euklidian tiga dimensi, dapat digunakan cara
berikut:
Kesamaan dua
vektor
Dua buah vektor
dikatakan sama apabila keduanya memiliki panjang dan arah yang sama
Kesejajaran dua
vektor
Dua Buah Vektor
disebut sejajar (paralel) apabila garis yang merepresentasikan kedua buah
vektor sejajar.
Operasi vektor
Perkalian skalar
Sebuah vektor
dapat dikalikan dengan skalar yang akan menghasilkan vektor juga, vektor hasil
adalah:
Penambahan vektor dan pengurangan vektor
Sebagai contoh
vektor a=a1i + a2j + a3k
dan b=b1i + b2j + b3k.
Hasil dari a
ditambah b adalah:
pengurangan vektor
juga berlaku dengan cara mengganti tanda + menjadi tanda -
Vektor satuan
Vektor satuan
adalah vektor yang memiliki panjang 1 satuan panjang. Vektor satuan dari sebuah
vektor dapat dicari dengan cara:
BAB III
C.
PERSAMAAN LINEAR
Persamaan
linear adalah sebuah persamaan aljabar, yang tiap sukunya mengandung konstanta, atau perkalian konstanta dengan variabel tunggal. Persamaan ini dikatakan linear sebab hubungan matematis ini dapat
digambarkan sebagai garis lurus dalam Sistem koordinat Kartesius.
Contoh grafik dari suatu
persamaan linear dengan nilai m=0,5 dan b=2 (garis merah)
Bentuk umum untuk persamaan
linear adalah
Dalam hal ini, konstanta m akan
menggambarkan gradien garis, dan konstanta b merupakan titik potong garis
dengan sumbu-y. Persamaan lain, seperti x3, y1/2,
dan
bukanlah persamaan linear.
Pengertian
Persamaan Linear Satu Variabel
a. x + 1 = 8
b. y – 5 = 2
Kedua kalimat terbuka di atas
menggunakan tanda hubung “=” (sama dengan). Kalimat terbuka seperti itu disebut
persamaan. Pada persamaan di atas, setiap variabelnya berpangkat satu.
Persamaan yang demikian disebut persamaan linear. Karena kedua persamaan
linear tersebut juga hanya memiliki satu variabel, yaitu x dan y, maka
persamaan-persamaan yang demikian disebut persamaan linear satu variabel
(PLSV).
Berikut ini contoh beberapa
persamaan lain.
a. x + y = 4 (persamaan linear dua
variabel)
b. x2 + 4x = –4 (persamaan
kuadrat satu variabel)
c. x2 + y2
= 14 (persamaan kuadrat dua variabel)
Contoh
sistem persamaan linear dua variabel:
,
,
Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel
Persamaan
linear yang rumit, seperti di sebut di atas, bisa ditulis dengan menggunakan
hukum aljabar agar menjadi bentuk yang lebih sederhana. Seperti contoh, huruf
besar di persamaan merupakan konstanta, dan x dan y adalah variabelnya.
Bentuk
Umum
dimana
konstanta A dan B bila dijumlahkan, hasilnya bukan angka nol. Konstanta
dituliskan sebagai A ≥ 0, seperti yang telah disepakati ahli matematika
bahwa konstanta tidak boleh sama dengan nol. Grafik persamaan ini bila
digambarkan, akan menghasilkan sebuah garis lurus dan setiap garis dituliskan
dalam sebuah persamaan seperti yang tertera diatas. Bila A ≥ 0, dan x
sebagai titik potong, maka titik koordinat-xadalah ketika garis
bersilangan dengan sumbu-x (y = 0) yang digambarkan dengan rumus -c/a.
Bila B≥ 0, dan y sebagai titik potong, maka titik koordinat- y
adalah ketika garis bersilangan dengan sumbu-y (x = 0), yang digambarkan
dengan rumus -c/b.
Bentuk
standar
di
mana, a dan b jika dijumlahkan, tidak menghasilkan angka nol dan
a bukanlah angka negatif. Bentuk standar ini dapat diubah ke bentuk umum, tapi
tidak bisa diubah ke semua bentuk, apabila a dan b adalah nol.
Bentuk
titik potong gradien
Sumbu-y
dimana
m merupakan gradien dari garis persamaan, dan titik koordinat y adalah
persilangan dari sumbu-y. Ini dapat digambarkan dengan x = 0,
yang memberikan nilai y = b. Persamaan ini digunakan untuk mencari
sumbu-y, dimana telah diketahui nilai dari x. Y dalam rumus
tersebut merupakan koordinat y yang anda taruh di grafik. Sedangkan X
merupakan koordinat x yang anda taruh di grafik.
Sumbu-x
dimana
m merupakan gradien dari garis persamaan, dan c adalah titik potong-x,
dan titik koordinat x adalah persilangan dari sumbu-x. Ini dapat
digambarkan dengan y = 0, yang memberikan nilai x = c. Bentuk y/m
dalam persamaan sendiri berarti bahwa membalikkan gradien dan mengalikannya
dengan y. Persamaan ini tidak mencari titik koordinat x, dimana
nilai y sudah diberikan.
Sistem persamaan linear lebih dari
dua variabel
Sebuah
persamaan linear bisa mempunyai lebih dari dua variabel, seperti berikut ini:
di
mana dalam bentuk ini, digambarkan bahwa a1 adalah koefisien
untuk variabel pertama, x1, dan n merupakan jumlah
variabel total, serta b adalah konstanta.
BAB IV
Kesimpulan
Matriks
adalah sekumpulan bilangan yang disusun secara baris dan kolom dan ditempatkan
pada kurung biasa atau kurung siku.
Vektor dalam matematika dan fisika adalah obyek geometri yang memiliki
besar dan arah. Vektor jika digambar dilambangkan dengan tanda panah (→). Besar
vektor proporsional dengan panjang panah dan arahnya bertepatan dengan arah
panah. Vektor dapat melambangkan perpindahan dari titik A
ke B.
Secara grafis vektor
dapat dilukiskan sebagai sebuah anak panah. Panjang anak panah menunjukkan
nilai atau besar vektor dan anak panah menunjukkan arah vektor.
Persamaan linear adalah sebuah persamaan aljabar, yang tiap
sukunya mengandung konstanta, atau perkalian konstanta dengan variabel tunggal.
Persamaan ini dikatakan linear sebab hubungan matematis ini dapat digambarkan
sebagai garis lurus dalam Sistem koordinat Kartesius.
Penutup
Makalah
Aljabar Linier ini dibuat untuk memenuhui suatu syarat untuk kelulusan nilai mata kuliah Aljabar Linier, dan itulah
tadi isi dari semua materi yang penulis cari dari berbagi buku referensi Serta
dari situs www.google.com.
semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis dan para pembaca.
Penulis
mengakui bahwa dalam makalah ini masih banyak sekali kata-kata yang salah dan
tidak benar, untuk itu penulis berharap kritik dan saran sangat penulis
harapkan, karna akan menjadi suatu pacuan untuk penulis sendiri. Dan penulis
ucapkan Terima Kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan
Makalah ini.