MAKALAH ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER
DISK ARRAY DAN OPERATING SYSTEM SUPPORT
TEKNIK INFORMATIKA S1
DOSEN :
NAHOT FRASTIAN, S.KOM
DI SUSUN OLEH:
ALVIN PANSURI (200943501364)
DENI KURDIANTO (201043501544)
A.NANIK TRISNAWATI (201043500120)
FAKULTAS TEKNIK MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun
dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas hubungan
antropologi dan sosiologi.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat
tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan
itu bisa teratasi. Olehnya itu, penyusun mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang
Maha Esa.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif
dari pembaca sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita sekalian.
Jakarta, April 2012
Penyusun,
DAFTAR ISI
COVER ………………………………………………………………………………
1
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………
5
1.1. Latar belakang …………………………………………………………… 5
1.2. Tujuan dan manfaat ……………………………………………………… 6
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………… 7
2.1. Network Attached Storage (NAS) ……………………………………….. 7
3.1. Macam-Macam Raid ………………………………………………………. 8
A. Konsep Dasar Raid ………………………………………………… 11
B. Teknik Pengcekan Kesalahan ……………………………………… 17
C. Serverinsure ………………………………………………………… 21
4.1. Serial Networking …………………………………………………………. 24
A. Mengenal Konsep SAN ……………………………………………. 24
5.1 Unix File System ………………………………………………………….. 26
A. Sejarah Unix File System …………………………………………… 26
B. Program Dilingkungan Unix ……………………………………….. 27
C. Struktur System Operasi Unix ……………………………………… 29
D. Struktur Directory dan File System ………………………………… 29
6.1. Layer-Layer Operating System …………………………………………… 30
A. Jenis-Jenis System Operasi ………………………………………… 31
7.1. Single Multiprograming …………………………………………………… 38
A. Multiprograming …………………………………………………… 38
B. Multiprocessing …………………………………………………….. 39
C. Multitasking ………………………………………………………… 40
D. Time Sharing ……………………………………………………….. 41
8.1. Prioity Scheduling ………………………………………………………… 41
A. Mengoptimalkan Manfaat Scheduling System …………………….
42
9.1. Memory Management …………………………………………………….. 44
BAB III PENUTUP
……………………………………………………………………. 47
3.1. Kesimpulan ………………………………………………………………… 47
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..
48
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Arsitektur dan organisasi komputer adalah salah satu
mata kuliah yang bertujuan memberikan dasar pengetahuan arsitektur dan
organisasi komputer kepada mahasiswa, yang meliputi arsitektur komputer dasar
dan perkembangannya. Materi yang dibahas dlm makalah ini mengenai Disk Array
dan Operating System Support.
Makalah dengan tema arsitektur dan organisasi komputer
ini ditulis untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Arsitektur dan
Organisasi Komputer. Makalah ini kami beri judul ‘Disk Array dan Operating
System Support’. Sesuai dengan judulnya, maka kami membatasi diri dengan hanya
membahas yang berhubungan dengan Network attached storage (NAS), RAID System,
Problem RAID-5,Storage Area Network, dan Unix File System.
Satu hal yang baik perancang komputer maupun pemrogram
komputer sama-sama dapat merasakan manfaat secara langsung kelebihan NAS dan
konsep-konsep RAID system. Network Attached Storage (NAS) merupakan storage
harddisk yang dikonfigurasi dengan memberikan IP Address dan dipasang di
jaringan LAN, sehingga dapat diakses oleh beberapa user sekaligus. NAS ini
terdiri dari harddisk storage (umumnya juga termasuk sistem RAID multi disc)
beserta software untuk mengkonfigurasinya. NAS merupakan pilihan ideal untuk
perusahaan yang ingin mencari cara sederhana dan biaya efektif guna mencapai
akses data yang cepat bagi banyak client.
Sedangkan RAID merupakan organisasi disk memori yang
mampu menangani beberapa disk dengan sistem akses paralel, dan redudansi
ditambahkan untuk meningkatkan reliabilitas. Kerja paralel ini menghasilkan
resultan kecepatan disk yang lebih cepat. Ada beberapa konsep kunci di dalam
RAID: mirroring (penyalinan data ke lebih dari satu buah hard disk),
striping (pemecahan data ke beberapa hard disk) dan juga koreksi
kesalahan, di mana redundansi data disimpan untuk mengizinkan kesalahan dan
masalah untuk dapat dideteksi dan mungkin dikoreksi (lebih umum disebut sebagai
teknik fault tolerance/toleransi kesalahan). RAID juga dapat
meningkatkan realibilitas dari disk dengan jalan melakukan redundansi data.
1.2 Tujuan Dan
Manfaat
Tujuan dan manfaat dari penulisan ini adalah:
- Memberikan
pengalaman kepada penyusun untuk menerapkan dan memperluas wawasan
penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima di dalam perkuliahan
pada kegiatan nyata.
- Meningkatkan
kinerja dan pola pikir penyusun.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Network attached storage (NAS).
Network Attached Storage atau yang biasa disebut
dengan NAS ditemukan pada awal tahun 1980-an oleh Brian Randell dan timnya
dengan nama “Newcastle Connection” dengan mengembangkan teknologi akses file
jarak jauh dari sebuah mesin UNIX menggunakan system operasi server.
Setelah percobaan tersebut berhasil dilakukan,
kesuksesan itu menarik perusahaan Chip SUN Microsystems dari NFS untuk
mendukung server jaringan untuk berbagi ruang penyimpanannya dengan jalur
internet network. Melirik NAS mulai dikembangkan oleh perusahaan hardware
sekelas SUN Microsystems.
3Com dan Microsoft juga ikut mengembangkan perangkat
lunak LAN manager untuk NAS melalui protocol yang menghubungkan computer dengan
server. Perangkat lunak 3Com dan Microsoft tersebut ternyata berhasil dan
diminati oleh pasar melalui produk dari Novell, IBM dan SUN. Gebrakan lain dari
3Com, mereka malah mengembangkan NAS khusus untuk system operasi desktop yang
lebih kecil.
Dimulai dengan tahun 2000 keatas, NAS sudah ramai
digunakan oleh organisasi skala kecil hingga besar maupun kebutuhan komputasi
perorangan. Terutama untuk tujuan backup data akibat dari system failure dan
bencana alam.
Saat ini kebutuhan NAS sendiri sudah menjadi suatu
kewajiban bagi organisasi-organisasi besar yang memiliki dokumen digital yang
berharga bagi kelangsungan perusahaan tersebut. Sistem NAS sendiri diperlukan
untuk menjadi back-up storage untuk mencegah kehilangan data yang terdapat pada
computer organisasi.
Keuntungan dengan menggunakan Network Storage ini
adalah kemudahan dalam backup data dan kemudahan dalam administrasi serta
policy dari data yang disimpam. Lebih efisien dan aman tentunya. Dan pastinya
Storage Network ini juga harus dipastikan Mirror dan system DRC nya berjalan
dengan baik. Sedangkan kerugian menggunakan NAS data lebih rentan bocor karena
system security yang memungkinkan diakses hacker.
Berbeda dengan Network Attached Storage, Storage
Attached Network atau yang disebut dengan SAN merupakan jaringan terintegrasi
yang menghubungkan beberapa server dengan perangkat penyimpanan yang berbeda
pada jaringan tunggal. SAN menggunakan teknologi SCSU dan fiber channel dalam
rangka mendukung kecepatan jaringan yang sangat cepat untuk akses keluar masuk
data pada server.
Storage Attached Network juga dikenal dengan nama
Storage Area Network. SAN di rancang untuk menangani trafik data dalam jumlah
besar antara server dan peralatan penyimpanan, dan memisahkan trafik backup
yang bandwidth intensif dari trafik normal LAN/WAN. Keuntungan lain SAN
termasuk menaikan konektifitas antara server dan peralatan penyimpan, maupun
manajemen data yang terpusat. Secara umum, SAN merepresentasikan hubungan media
penyimpan masa depan. Saat ini ada 2 cara untuk mengelola system dasar dalam
manajemen SAN.
SNMP (Simple Network Management Protocol): SNMP
berbasis TCP/IP dan manajemen peringatan dasar yang memungkinkan sebuah node di
jaringan memperingatkan kegagalan dari komponen sistem. Akan tetapi SNMP sulit
untuk memberikan manajemen yang bersifat proaktif.
Proprietary Management Protocol: Beberapa perusahaan
menyediakan perangkat lunak manajemen SAN. Biasanya perangkat ini dijalankan di
terminal yang terpisah yang terhubung dengan SAN. Dengan menyambungkan terminal
ini akan membuka beberapa kemampuan lain SAN, seperti Zoning, Mapping, Masking,
maupun fungsi backup and restore, dan failure management.
SAN memiliki SAN Manager yang berupa perangkat lunak
yang memungkinkan manajemen terpusat dari host fiber channel dan media
penyimpanan. Sebuah SAN manager akan memungkinkan sistem untuk menggunakan
secara bersama kumpulan media penyimpanan, sambil menjalankan SAN administrator
untuk mengambil manfaat penuh dari aset media penyimpanan yang ada untuk
efisiensi daya dan biaya.
3.1. Macam-macam raid.
Memang, perjalanan dari seorang newbie di dunia IT
menuntut keseriusan dalam belajar, bahkan seringkali kita menemukan hambatan
dan rintangan ditengah jalan. Tapi yakinilah, hambatan terbesar ada pada diri
kita, yaitu kemalasan untuk mencari tahu dan menggali apa makna yang terkandung
dalam ilmu tersebut. Maka dari itu, dengan Semangat Baru, Kita Mau, Kita Mampu,
Kita Maju.
Bahasan kita kali ini adalah Sistem Redundansi Penyimpanan
Data (Redundant Data Storage System).
Dalam istilah penyimpanan data, dikenal sistem
teknologi RAID, yaitu singkatan dari Redundant Array of
Independent Disks. RAID merujuk kepada sebuah teknologi di dalam
penyimpanan data komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan fitur
toleransi kesalahan pada media penyimpanan komputer (utamanya adalah hard
disk) dengan menggunakan cara redundansi (penumpukan) data, baik itu
dengan menggunakan perangkat lunak, maupun unit perangkat keras RAID terpisah.
Kata “RAID” juga memiliki beberapa singkatan Redundant Array of
Inexpensive Disks, Redundant Array of Independent Drives, dan juga Redundant
Array of Inexpensive Drives. Apapun singkatannya, teknologi ini intinya
adalah membagi atau mereplikasi data ke dalam beberapa hard disk
terpisah, sehingga didesain untuk meningkatkan keandalan data atau meningkatkan
kinerja I/O dari hard
disk.
Sejak pertama kali diperkenalkan, RAID dibagi ke dalam
beberapa skema, yang disebut dengan “RAID Level“. Pada
awalnya, ada lima buah RAID level yang pertama kali dikonsepkan, tetapi seiring
dengan waktu, level-level tersebut berevolusi, yakni dengan menggabungkan
beberapa level yang berbeda dan juga mengimplementasikan beberapa level proprietary
yang tidak menjadi standar RAID. Kelima level tersebut adalah:
- RAID
level pertama: mirroring
- RAID
level kedua : Koreksi kesalahan dengan menggunakan kode Humming.
- RAID
level ketiga : Pengecekan terhadap disk tunggal di dalam
sebuah kelompok disk.
- RAID
level keempat: Pembacaan dan penulisan secara independen
- RAID
level kelima : Menyebarkan data dan paritas ke
semua drive (tidak ada pengecekan terhadap disk tunggal)
Berdasarkan refensi yang kami dapat, ada 3 macam
metode RAID berdasarkan kegunaannya yang dapat digunakan, yaitu:
- RAID 0 (metode Striping)
- RAID 1 (metode Mirroring)
- RAID 0+1 (metode Striping + Mirroring)
RAID 0 (untuk kecepatan)
RAID 0 yg dikenal juga dgn metode Striping
digunakan utk mempercepat kinerja hardisk. Kapasitas total hardisk pada metode
ini adalah jumlah kapasitas hardisk pertama ditambah hardisk kedua. Metodenya
dilakukan dengan cara membagi data secara terpisah ke dua buah hardisk. Jadi
separuh data ditulis ke hardisk pertama dan separuhnya lagi ditulis ke hardisk
kedua. Secara teoritis cara ini akan mempercepat penulisan/pembacaan harddisk. Keburukan
dari cara ini adalah apabila salah satu hardisk rusak maka seluruh data akan
hilang.
RAID1
RAID 1 yang dikenal juga dengan metode Mirroring digunakan untuk
mendapatkan keamanan data (backup). Metodenya dilakukan dengan cara menyalin
isi harddisk pertama ke harddisk kedua. Jadi apa yang ditulis pada hardisk
pertama akan juga ditulis di hardisk kedua. Apabila salah satu hardisk rusak,
maka data pada hardisk yang satunya masih ada. Keburukan dari cara ini adalah
tidak adanya peningkatan kinerja sama sekali, performannya malah akan sedikit
lebih pelan dibanding performan hardisk single (non-RAID). Selain itu kapasitas
total yang anda dapat dengan metode ini hanyalah sebesar kapasatitas satu
hardisk saja.
RAID 0+1 (untuk kecepatan+backup)
Metode ini merupakan kombinasi RAID 0 dan RAID 1.
Dimana selain memperoleh kecepatan anda juga memperoleh keamanan data. Untuk
metode ini diperlukan minimal 4 harddisk. Kapastitas
total yang anda dapat adalah sejumlah kapasitas 2 hardisk.
Biasanya metode RAID 1 digunakan untuk server, sebab
server mengutamakan keamanan data. Sedangkan untuk pengguna PC rumahan RAID 0
lebih umum digunakan karena yang diutamakan bagi mereka adalah peningkatan
kinerja harddisk. Tapi apakah benar RAID 0 dapat meningkatkan kinerja secara
drastis? Mari kita pahami saja konsep dibawah ini.
A. Konsep dasar raid.
Ada beberapa konsep kunci di
dalam RAID: mirroring (penyalinan
data ke lebih dari satu buah hard disk), striping (pemecahan
data ke beberapa hard disk) dan juga koreksi kesalahan, di mana
redundansi data disimpan untuk mengizinkan kesalahan dan masalah untuk dapat
dideteksi dan mungkin dikoreksi (lebih umum disebut sebagai teknik fault
tolerance/toleransi kesalahan).
Level-level RAID yang berbeda tersebut menggunakan
salah satu atau beberapa teknik yang disebutkan di atas, tergantung dari
kebutuhan sistem. Tujuan utama penggunaan RAID adalah untuk meningkatkan
keandalan/reliabilitas yang sangat penting untuk melindungi informasi yang
sangat kritis untuk beberapa lahan bisnis, seperti halnya basis
data, atau
bahkan meningkatkan kinerja, yang sangat penting untuk beberapa pekerjaan,
seperti halnya untuk menyajikan video
on demand ke banyak penonton secara sekaligus.
Konfigurasi RAID yang berbeda-beda akan memiliki
pengaruh yang berbeda pula pada keandalan dan juga kinerja. Masalah yang mungkin
terjadi saat menggunakan banyak disk adalah salah satunya akan mengalami
kesalahan, tapi dengan menggunakan teknik pengecekan kesalahan, sistem komputer
secara keseluruhan dibuat lebih andal dengan melakukan reparasi terhadap
kesalahan tersebut dan akhirnya “selamat” dari kerusakan yang fatal.
RAID 0 (Teknik Disk Striping)
Raid 0 (teknik disk striping), bisa meningkatkan
performan, yang mengizinkan sekumpulan data dibaca dari beberapa hard disk
secara sekaligus pada satu waktu, akan tetapi bila satu hard disk mengalami
kegagalan, maka keseluruhan hard disk akan mengalami inkonsistensi performansi.
Disk Striping mengijinkan kita untuk menulis data ke
beberapa Harddisk daripada
menulis data ke satu Harddisk saja. Dengan Disk Striping, setiap Harddisk fisik
akan dibagi menjadi beberapa elemen stripe (berkisar antara 8 KB, 16 KB, 32 KB,
64 KB, 128 KB, 256KB, 512KB, to 1024KB). Setiap bagian stripe dalam setiap
Harddisk disebut strip.
Disk Striping dapat meningkatkan kinerja karena
pengaksesan data diakses dengan lebih dari satu harddisk, sehingga lebih banyak
spindle disk yang bekerja dalam melayani I/O data. Namun Disk Striping (RAID 0)
tidak memiliki data redundancy / proteksi data terhadap kerusakan harddisk,
karena semua data ditulis langsung apa adanya ke semua Harddisk.
Dari sisi kapasitas, maka RAID 0 kita dapat
menggunakan 100% dari total jumlah kapasitas harddisk yang terpasang. Contoh: 4
unit Harddisk 300GB RAID 0 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat
digunakan sebesar 1.2TB
Raid 1 (Teknik Disk Mirroring)
Raid 1 (teknik disk mirroring) dapat meningkatkan
proses pembacaan data mengingat sebuah sistem yang menggunakannya mampu membaca
data dari dua disk atau lebih, tapi saat untuk menulis kinerjanya akan lebih
buruk, karena memang data yang sama akan dituliskan pada beberapa hard disk
yang tergabung ke dalam hard disk tersebut. Berikut penjelasan lebih detailnya
dari salah satu sumber yang saya dapatkan:
RAID 1 (Disk Mirroring) bekerja dengan prinsip cermin,
yaitu berpasang-pasangan dan identik antara satu dengan yang lainnya. Jadi
dengan RAID 1, data yang ditulis ke satu Harddisk secara simultan ditulis juga
ke Harddisk yang lainnya. Sehingga jika terjadi kerusakan 1 Harddisk pada RAID
1, system server masih memiliki data cadangan di harddisk yang lainnya. Dan
pada saat Harddisk yang rusak diganti dengan yang baru, maka secara otomatis,
harddisk pengganti yang baru dipasang akan melakukan sinkronisasi data dengan
harddisk yang masih berfungsi (rebuilding) Keuntungan dari RAID 1 adalah data
memiliki cadangan antara yang ada di harddisk yang satu dengan yang lainnya.
Dan karena isi dari kedua Harddisk tersebut adalah identik, tidak jadi masalah
harddisk yang mana yang boleh rusak selama pada suatu
saat hanya satu Harddisk yang rusak, sampai proses sinkronisasi berikutnya
selesai.
Dari sisi kapasitas, maka RAID 1 kita akan hanya
memiliki kapasitas harddisk yang dapat
digunakan sebanyak 50% dari total kapasitas Harddisk yang terpasang.
Contoh: 4 unit Harddisk 300GB RAID 1 akan menghasilkan total kapasitas yang
dapat digunakan sebesar 600GB.
RAID 5 (Teknik Disk Striping with Distributed
Parity)
Sesuai dengan namaya, cara kerja RAID 5 sama dengan
cara kerja RAID 0, yaitu menggunakan disk striping.Yang membedakan anatara
keduanya adalah Parity. Parity ini digunakan untuk pengecekan dan perbaikan
kesalahan (error checking and correcting). Parity ini disebar di beberapa disk
untuk menghindari pengurangan kinerja (Performance bottleneck) pada saat
pembuatan parity. Jika Parity disimpan di satu harddisk saja, maka disebut
RAID 3 (Disk Striping with Dedicated Parity). Dengan adanya parity ini,
maka system RAID 5 tersebut akan tetap berfungsi jika ada salah satu harddisk
dalam RAID 5 tersebut itu rusak. Dan harddisk yang rusak tersebut dapat
harddisk yang mana saja selama berada
dalam satu system RAID 5 yang sama. Karena parity ini berasal dari perhitungan
matematik dari suatu beberapa pecahan data, maka, pada saat ada satu bagian
pecahan data yang hilang/rusak, system RAID 5 dapat “mengetahui” pecahan data
yang hilang tesebut dengan menghitung ulang parity dengan pecahan data yang
lainnya.
Secara sederhana, parity bisa dianalogikan dengan
perhitungan matematik sbb; 6 + 5 = 11. Dimana angka 6 & 5 adalah data, dan
angka 11 adalah parity. Jika suatu saat angka (Harddisk) 5
mengalami kerusakan, maka system dapat menghitung ulang berdasarkan parity
(angka 11), angka(Harddisk) apa yang hilang tersebut. Jadi data yang ada pada
harddisk yang rusak, tetaplah rusak, hanya saja dengan bantuan parity maka data
pada harddisk yang hilang
tersebut dapat dihitung ulang kembali. Hal ini juga yang menyebabkan untuk RAID
5 mengalami kerusakan harddisk adalah sebanyak 1 harddisk saja pada suatu
saat.Kembali dengan analogi matematik diatas, jika angka (Harddisk) 6 + 5
hilang, maka kemungkinan angka 11 didapat bisa memiliki banyak kemungkinan,
seperti 2+9, 3 + 8, dst. komputer tidak dapat membuat suatu perhitungan yang tepat
jika data yang tersedia memiliki banyak kemungkinan.
Dari sisi kapasitas, maka RAID 5 kita akan memiliki
kapasitas harddisk yang dapat digunakan sebanyak (N-1) x Kapasitas HDD dari
total kapasitas Harddisk yang terpasang, dimana N adalah jumlah Harddisk.
Contoh:
• 3 unit Harddisk 300GB RAID
5 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 600GB.
• 4 unit Harddisk 300GB RAID 5 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat
digunakan sebesar 900GB.
• 5 unit Harddisk 300GB RAID 5 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat
digunakan sebesar 1.2TB, dst.
RAID 6 (Disk Striping with Dual Parity)
Dapat dilihat dari namanya, RAID 6 menggunakan cara
kerja dan konsep yang sama dengan RAID 5 dari sisi penulisan data yang tersebar
di beberapa hard disk. Yang membedakan antara RAID 6 dan RAID 5 adalah jumlah
parity yang ditulis pada saat penulisan data. Jika RAID 5 menggunakan satu
parity, maka RAID 6 menggunakan dua parity. Dengan menulis 2 parity, maka RAID
6 dapat mengakomodasikan kerusakan harddisk maksimal 2
unit pada saat yang bersamaan.
Dari sisi kapasitas, maka RAID 6 kita akan memiliki
kapasitas harddisk yang dapat
digunakan sebanyak (N-2) x Kapasitas HDD dari total kapasitas Harddisk yang
terpasang, dimana N adalah jumlah Harddisk.
Contoh:
• 4 unit Harddisk 300GB RAID 6 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat
digunakan sebesar 600GB.
• 5 unit Harddisk 300GB RAID 6 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat
digunakan sebesar 900GB.
• 6 unit Harddisk 300GB RAID 6 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat
digunakan sebesar 1.2TB, dst.
B. Teknik pengecekan kesalahan
Teknik pengecekan kesalahan juga pada umumnya akan
menurunkan kinerja sistem, karena data harus dibaca dari beberapa tempat dan
juga harus dibandingkan dengan checksum yang ada. Maka, desain sistem
RAID harus mempertimbangkan kebutuhan sistem secara keseluruhan, sehingga
perencanaan dan pengetahuan yang baik dari seorang administrator jaringan
sangatlah dibutuhkan.
Beberapa sistem RAID dapat didesain untuk terus
berjalan, meskipun terjadi kegagalan. Beberapa hard disk yang mengalami
kegagalan tersebut dapat diganti saat sistem menyala (hot-swap) dan data
dapat diperbaiki secara otomatis. Sistem lainnya mungkin mengharuskan shutdown
ketika data sedang diperbaiki. Karenanya, RAID sering digunakan dalam
sistem-sistem yang harus selalu on-line, yang
selalu tersedia (highly available), dengan waktu down-time yang,
sebisa mungkin, hanya beberapa saat saja.
Pada umumnya, RAID diimplementasikan di dalam komputer
server, tapi bisa
juga digunakan di dalam workstation. Penggunaan
di dalam workstation umumnya digunakan dalam komputer yang
digunakan untuk melakukan beberapa pekerjaan seperti melakukan penyuntingan video/audio.
Perbandingan RAID Level
Features
|
RAID 0
|
RAID 1
|
RAID 1E
|
RAID 5
|
RAID 5EE
|
Minimum # Drives
|
2
|
2
|
3
|
3
|
4
|
Data Protection
|
No Protection
|
Single-drive failure
|
Single-drive failure
|
Single-drive failure
|
Single-drive failure
|
Read Performance
|
High
|
High
|
High
|
High
|
High
|
Write Performance
|
High
|
Medium
|
Medium
|
Low
|
Low
|
Read Performance (degraded)
|
N/A
|
Medium
|
High
|
Low
|
Low
|
Write Performance (degraded)
|
N/A
|
High
|
High
|
Low
|
Low
|
Capacity Utilization
|
100%
|
50%
|
50%
|
67% – 94%
|
50% – 88%
|
Typical Applications
|
High End Workstations, data logging, real-time
rendering, very transitory data
|
Operating System, transaction databases
|
Operating system, transaction databases
|
Data warehousing, web serving, archiving
|
Data warehousing, web serving, archiving
|
Features
|
RAID 6
|
RAID 10
|
RAID 50
|
RAID 60
|
Minimum # Drives
|
4
|
4
|
6
|
8
|
Data Protection
|
Two-drive failure
|
Up to one disk failure in each sub-array
|
Up to one disk failure in each sub-array
|
Up to two disk failures in each sub-array
|
Read Performance
|
High
|
High
|
High
|
High
|
Write Performance
|
Low
|
Medium
|
Medium
|
Medium
|
Read Performance (degraded)
|
Low
|
High
|
Medium
|
Medium
|
Write Performance (degraded)
|
Low
|
High
|
Medium
|
Low
|
Capacity Utilization
|
50% – 88%
|
50%
|
67% – 94%
|
50% – 88%
|
Typical Applications
|
High End Workstations, data logging, real-time
rendering, very transitory data
|
Fast databases, application servers
|
Large databases, file servers, application servers
|
Data archive, backup to disk, high availability
solutions, servers with large capacity requirements
|
Hard disk raid 5 crash
RAID, yang merupakan singkatan dari Redundant Array
Independent Disk, juga disebut sebagai Redundant Array of Inexpensive Disk – adalah
sebuah teknologi yang mempekerjakan penggunaan simultan dari dua atau lebih
hard disk drive yang lebih besar untuk mencapai tingkat kinerja dan kehandalan
sementara katering untuk ukuran besar volume data.
RAID 5 array digunakan oleh banyak perusahaan karena
biaya efektif dan menyediakan tingkat tinggi toleransi kesalahan dan
perlindungan terhadap kegagalan drive. Namun, perusahaan harus menyadari bahwa
RAID 5 server bisa melakukan kegagalan. RAID 5 server sangat mungkin
untuk gagal ketika pengalaman dua atau lebih kegagalan disk.
Ketika sebuah RAID 5 server gagal, semua data akan
hilang. Hal ini bukan merupakan alternatif yang baik untuk data cadangan karena
tidak dapat mencegah kehilangan data selama server crash. Singkatnya, RAID 5
bisa bertahan hidup hanya satu kegagalan disk pada suatu waktu tertentu.
Data yang tersimpan di drive ini masih dapat menjadi
rusak atau hancur bahkan ketika drive utuh.
Hal ini mungkin terjadi karena malfungsi sistem yang
menghasilkan bagian dari data sedang ditimpa, file rusak atau kesalahan
pengguna, seperti penghapusan file kritis, yang mungkin tidak diketahui selama
beberapa hari atau minggu.
RAID 5 server juga menderita masalah kegagalan
berkorelasi. Jika satu disk gagal, ada kemungkinan tinggi bahwa disk kedua juga
akan gagal.
Teori di balik koreksi kesalahan dalam RAID
mengasumsikan bahwa kegagalan drive independen. Dalam prakteknya Namun, drive
sering pada usia yang sama dengan pakaian yang sama. Ini berarti kegagalan
drive ini secara statistik berhubungan dan ada kemungkinan menjadi kegagalan
kedua setelah kegagalan pertama secara signifikan lebih tinggi.data terkorupsi,
rusak RAID 5, menghapus file, partisi hilang dan kegagalan controller RAID 5.
Terlepas dari kegagalan disk, RAID 5 server juga dapat
mengalami kegagalan dengan cara lain, seperti data rusak, rusak RAID 5,
menghapus file, partisi hilang dan kegagalan controller RAID 5.
Jika terjadi kegagalan pada Raid 5 sistem crash, langkah yang harus dilakukan
adalah:
- Langkah
pertama adalah untuk mengetahui apakah kecelakaan itu, karena satu
kegagalan disk atau kegagalan beberapa disk.
Untuk situasi yang melibatkan satu kegagalan disk, RAID server berjalan
pada modus terdegradasi. Kritis ata harus disalin secet mungkin sebelum
upaya membangun kembali dilakukan. Setelah data kritis adalah disalin,
standar proses membangun kembali kemudian dapat dilakukan.
Dalam hal server RAID digunakan sebagai aplikasi dan server data, mungkin
tidak cukup untuk menutup hanya data kembali konfigurasi aplikasi mungkin
tidak dapat dilakukan.
a) Dalam hal kegagalan
satu disk, data tetap harus utuh. Ini adalah praktek yang normal untuk
membangun kembali RAID volume terdegradasi.
Namun, disarankan bahwa orang harus kembali disk image dari semua disk kerja
sebelum membangun kembali dilakukan. Hal ini karena proses membangun kembali
agak IO intensif dan ada kemungkinan baik yang disk lain mungkin gagal selama
proses tersebut. Untuk melakukan hal ini, saya sarankan Anda dapat mengikuti
panduan pemulihan darurat untuk data RAID Server untuk backup disk gambar dari
semua disk bekerja. Alat bebas dan akan menyelamatkan hidup Anda, bahkan jika
gagal membangun kembali.
b) Dalam hal kecelakaan
itu adalah karena kegagalan beberapa disk, sistem crash, lonjakan listrik,
kehilangan pengaturan konfigurasi RAID, atau alasan yang tidak diketahui
lainnya, Anda mungkin perlu meminta bantuan dari pemulihan data penyedia
layanan yang berkualitas RAID.
Sebelum mengirim untuk pemulihan, Anda mungkin ingin membuat cadangan disk
image semua disk bekerja. Jika volume RAID tidak lagi dapat diakses, jangan
upaya membangun kembali karena dapat memperburuk situasi. Untuk mencegah
kerugian dalam hal terjadi kecelakaan server, bisnis dapat mempertimbangkan
risiko lindung nilai mereka dengan rencana pemulihan data asuransi seperti 10x
ServerInsure ditawarkan oleh gesit Data Recovery Centre (ADRC).
C.ServerInsure
ServerInsure merupakan layanan yang memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan
data rencana pemulihan mereka sehingga mereka dapat menentukan bagaimana cara
terbaik untuk melindungi sebagian besar informasi berharga mereka. ServerInsure
berfungsi seperti rencana asuransi yang fleksibel bagi perusahaan untuk
melindungi server mereka terhadap kecelakaan dalam keterbatasan anggaran
mereka. Perusahaan hanya membayar berlangganan tahunan jumlah dan mereka akan
menerima cakupan ekstra untuk pemulihan data.
Cakupan berlaku untuk semua server tercakup dalam rencana dan kembali jaminan
nilai dolar. Yang terpenting, hal memastikan bahwa data penting dengan cepat
pulih dengan gangguan minimal dan ketidaknyamanan.
Silakan berbicara gesit Data Recovery Centre (ADRC) konsultan untuk rentang
harga estimasi berdasarkan konfigurasi RAID dan keadaan dan proses pemulihan.
Cara menangani tingkat kegagalan array
RAID 5 adalah RAID populer (Redundant Array of
Independent Disk) tingkat, yang didistribusikan menggunakan striping blok
paritas, dan tingkat. Tingkat RAID upaya untuk menghapus hambatan drive paritas
khusus. Menggunakan algoritma paritas didistribusikan, RAID 5 menulis data
paritas di semua drive. Umumnya blok digunakan untuk membuat blok paritas yang
kemudian disimpan di array. Ini akan menghapus bottleneck dari menulis hanya
satu drive paritas. Meskipun pengupasan tinggi, array RAID 5 juga mungkin gagal
dan Anda mungkin akan menemukan situasi hilangnya data penting. Pada titik ini,
Anda diminta untuk pergi untuk Layanan Data Recovery untuk mendapatkan misi
Anda kritis dan berharga data kembali.
Dalam RAID 5, paritas disk berputar berdasarkan algoritma rotasi paritas untuk
RAID spesifik bahwa perangkat lunak atau kartu. Salah satu kesulitan dapat
diharapkan dalam beberapa situasi dan itu adalah kehadiran seorang offset.
Offset adalah sejumlah sektor disk sebelum blokir dilucuti pertama. Keberadaan
sebuah Offset akrab di kartu Adaptec. Offset mudah dapat ditemukan dengan
mencari tabel partisi. RAID 5 array mungkin gagal dan kehilangan data dapat
terjadi karena salah satu alasan berikut:
- Controller
RAID kerusakan
- Volume
isu rekonstruksi atau membangun kembali RAID kesalahan
- Hilang
atau hilang partisi RAID
Beberapa disk RAID kegagalan dalam modus off-seperti,
menyebabkan:
- Hilangnya
volume disk
- Lonjakan
Power
- Format
disk atau disengaja penghapusan
- Infeksi
virus
- Hilang
dan pengaturan konfigurasi sistem registry
- Salah
penggantian elemen milik disk RAID volume kerja
- Paritas
RAID Hilang
Ketika salah satu situasi di atas terjadi, RAID 5
array mungkin gagal dan semua data penting misi anda menjadi tidak dapat
diakses. Dalam situasi seperti itu, akan menjadi sangat penting untuk memilah-milah
masalah dan melakukan Data Recovery NJ untuk mendapatkan akses data anda yang
berharga.
Pemulihan dalam situasi seperti ini dimungkinkan dengan bantuan Data Recovery
Service. Ini merupakan bantuan pribadi dan canggih, yang ditawarkan oleh
profesional pemulihan bisnis anda untuk mengambil data penting dari drive RAID
rusak. Pemulihan dilakukan dalam lingkungan yang bersih dan dikendalikan dari
ruangan bersih oleh para profesional yang terampil menggunakan alat canggih dan
teknik. Anda tidak harus berusaha Recovery Data New Jersey pada anda sendiri
karena akan menyebabkan kerusakan permanen lebih lanjut dan kehilangan data.
Stellar Data Recovery Inc memberikan layanan pemulihan untuk menangani sebagian
besar situasi kehilangan data. Layanan ini dilakukan di kelas 100 kamar
bersihkan bagian bawah pengawasan profesional pemulihan. Pemulihan mungkin dari
semua RAID, SAN, NAS, IDE, EIDE, SATA dan SCSI hard drive.
Storage Area Network (SAN) adalah sebuah jaringan
berkecepatan sangat tinggi yang khusus, terdiri dari server dan penyimpanan
(storage). Terpisah dan berbeda dengan LAN/WAN perusahaan. Tujuan utama SAN
adalah menangani traffik data dalam jumlah besar antar server dan peralatan
penyimpanan(Gigabits/sec), tanpa mengurangi bandwidth yang ada di LAN/WAN.
Biasanya tersambung melalui fibber Channel, sebuah tekhnologi komunikasi data
yang berkecepatan sangat tinggi menjadikan SAN sebuah jaringan dedicated yang
platform independent yang beroprasi dibelakang server.
Keuntungan Utama dari SAN adalah:
- Availability
adalah satu copy dari data jadi dapat diakses oleh semua host melalui
jalur yang berbedadan semua data lebih efisien dimanage nya.
- Reability:
Infrastruktur transport data yang dapat menjamin tingkat kesalahan yang
sangat minimal, dan kemampuan dalam mengatasi kegagalan.
- Scalability
adalah server maupun media penyimpanan (storage) dapat ditambah secara
independen satu dan yang lainnya, dengan tanpa pembatas harus menggunakan
sistem yang proprietary.
- performance
adalah fiber chanel (standart enablin tekhnologi untuk interkonektifitas
SAN) mempunyai bandwidth 100MBps bandwidth dengan overhead yang rendah,
dan SAN akan memisahkan traffik back up dengan traffic standar LAN/WAN.
- Manageability
adalah perkembangan perangkat lunak dan standar baik untu FC-AL ( Fiber
Channel Arbitrated Loop)
- Return
on Information Management adalah karena bertambahnya tingkat redudansi
data dan kemampuan management yang baik, maupun kemampuan untuk
ditambahkan server dan storage secara independent.
4.1. Serial Networking
A. Mengenal Konsep SAN (Storage Area Network)
SAN adalah sebuah jaringan yang bertindak sebagai
jalur transfer data antara sistem komputer dan elemen penyimpanan. Sebuah SAN
terdiri dari infrastruktur komunikasi yang menyediakan koneksi fisik dan
lapisan manajemen yang mengatur koneksi, unsur-unsur storage, dan sistem
komputer sehingga transfer data jadi jauh lebih aman dan lebih kuat. Sebuah SAN
juga dapat menjadi sistem penyimpanan yang terdiri dari perangkat penyimpanan,
sistem komputer, peralatan network, dan perangkat-perangkat lunak lainnya yang
berkomunikasi.
SAN mampu menyediakan kualitas kecepatan yang baik
antara server dan storage. Karena hal inilah terkadang SAN biasa disebut juga
sebagai “Jaringan di Belakang Server”.
SAN memungkinkan koneksi “any-to-any” melalui komponen
interkoneksi seperti router, gateway, hub, switch dan direction. SAN menghapus
konsep tradisional dari koneksi dedicated antar server dengan media storage
dengan mengenalkan fleksibilitas jaringan untuk memungkinkan satu atau banyak
server berbagi utilitas storage seperti disk, tape, dan penyimpanan optik. Maka
dengan SAN, utilitas storage bisa saja terletak jauh dari server yang
menggunakannya. SAN dapat menghilangkan batasan jumlah data yang bisa
ditransfer ke storage akibat limitasi dari perangkat server. SAN menciptakan
metode baru dengan melampirkan penyimpanan ke server sehingga memungkinkan
peningkatan besar baik dalam availabillity dan performance.
SAN bisa juga dianggap sebagai perpanjangan dari
konsep bus storage, yang memungkinkan perangkat penyimpanan dan server untuk
saling berhubungan melalui elemen-elemen seperti pada jaringan area lokal (LAN)
dan jaringan berarea luas (WAN). SAN dapat dibagi antar server atau
didedikasikan untuk satu server. Bisa lokal, atau dapat diperpanjang sesuai
jarak geografis.
SAN berpotensi untuk dipakai di salah satu dari tiga
metode berikut:
- Server-to-Storage:
merupakan model interaksi tradisional dengan penyimpanan perangkat.
Keuntungannya adalah perangkat penyimpanannya dapat diakses secara serial
atau bersamaan oleh beberapa server.
- Server-to-Server:
Sebuah SAN dapat digunakan untuk transfer data berkecepatan tinggi, dan
komunikasi bervolume tinggi antar server.
- Storage-to-Storage:
memungkinkan data untuk dipindahkan tanpa intervensi server, sehingga
membebaskan prosesor server dari tugas untuk memproses kegiatan seperti
pengolahan aplikasi.
SAN menawarkan beberapa keunggulan seperti:
- Perbaikan
availabillity aplikasi: Penyimpanan dapat berjalan secara independen dari
aplikasi dan dapat diakses melalui jalur data ganda untuk kehandalan,
ketersediaan, dan servis yang lebih baik.
- Kinerja
aplikasi yang lebih baik: Pengolahan storage off-load dari server dapat
berpindah secara otomatis ke sebuah jaringan yang terpisah.
- Penyimpanan
lebih terpusat dan terkonsolidasi sehingga bisa lebih mudah untuk
manajemen, skalabilitas, fleksibilitas, dan ketersediaan.
- Transfer
backup data: Remote backup data dapat diaktifkan untuk perlindungan
bencana dan perlindungan terhadap serangan berbahaya.
- Manajemen
yang terpusat yang sederhana dengan sebuah single image dari media
penyimpanan.
Saat ini biasanya SAN digunakan untuk menghubungkan
“Shared Storage Array” , tape libraries ke beberapa server, dan failover
cluster untuk server.
5.1. Unix file system.
A. Sejarah unix file system.
Sejarah Unix dimulai dari MULTICS ( MULTIplexed
Information and Computing Service) merupakan sistem operasi yang besar dan
kompleks.Sistem Operasi ini dikembangkan di laboratorium AT&T
oleh Kent Thompson pada komputer mainframe General electric 645. Namun pada
tahun 1969 proyek MULTICS dihentikan karena dirasa sistem operasi ini mempunyai
kelemahan. Pada tahun yang sama, 1969, Ken Thompson membangun sebuah sistem
operasai yang bertujuan untuk mengatasi kelemahan pada MULTICS. Sistem operasi
inilah yang yang selanjutnya dikenal dengan nama UNIX. UNIX sendiri
berasal dari kata UNICS (UNIplexed Information and Computing System).
Unix adalah nama sebuah sistem operasi yang asal
mulanya dikembangkan pada laboratorium Bell, AT & T (Ken Thompson). Unix
bertugas mengendalikan piranti pendukung komputer serta kegiatan
computer. Beberapa sifat dan keistimewaan Unix :
* Multiuser : sejumlah pemakai dapat menggunakan
sistem secara bersamaan.
* Multitasking : kemampuan sistem operasi yang
memungkinkan seseorang dapat melaksanakan tugas
pada bersamaan.
* Portabilitas : sistem Unix mudah diadaptasikan ke
sistem komputer yang lain.
* Sistem file Hirarkikal : memungkinkan pemakai
mengorganisasikan informasi atau data dalam bentuk yang mudah untuk diingat dan
diakses.
B. Program dilingkungn unix.
Pada implementasinya UNIX dirancang bersifat modular,
ada sejumlah modul program yang menyusun sistem UNIX. Program yang ada di UNIX
dapat dikategorikan menjadi 2 golongan :
- Sistem
Unix dasar
- Produk
pihak ke tiga
Sistem Unix dasar terbagi menjadi 3 bagian program,
ditambah program aplikasi yaitu ;
Program yang disediakan sistem Unix untuk melaksanakan
tugas tertentu, misalnya untuk mengirimkan berita, menyunting berita, melakukan
perhitungan, memanipulasi file.
Inti dari sistem Unix yang mengontrol perangkat keras
dan melaksanakan berbagai tugas, antara lain :
- Mengendalikan
akses terhadap computer.
- Manajemen
sistem file dan penanganan sekuriti.
- Pelayanan
operasi output dan input.
- Manajemen
dan penjadwalan proses.
- Manajemen
memori computer.
- Shell.
Penterjemah pada sistem Unix yang merupakan jembatan
antara pemakai dan sistem Unix.
Program aplikasi adalah program yg dibuat oleh pihak
ketiga yang biasanya dijual secara terpisah dari sistem UNIX.
Beberapa variasi nama unix.
Nama
|
Vendor
|
AIX
|
IBM
|
A/UX
|
Apple (Macintosh)
|
BSD
|
University Of California
|
DG/UX
|
Data General
|
HP/UX
|
Hawlett Packard
|
MS/UX
|
NEC
|
PC/IX
|
Interactive System Corporation
|
SCO UNIX
|
SCO
|
SINIX
|
Siemens
|
ULTRIX
|
DRC
|
UNICOS
|
Cray Research
|
UNIX
|
AT & T, SCO, Sun Microsystem
|
VENIX
|
VentureCom, Inc
|
XENIX
|
SC / Microsoft
|
UNIXWARE
|
CALIFORNIA
|
C. Struktur system operasi unix.
Piranti yang terdiri dari layar dan keyboard yang
dipakai oleh manajer sistem untuk mengontrol operasi sistem. Pesan-pesan
kesalahan system ditampilkan pada piranti ini. Piranti ini juga dapat
dioperasikan sebagai terminal bagi pemakai.
Piranti yang terdiri dari layar dan keyboard yang
biasa digunakan pemakai untuk berinteraksi dengan system.
Piranti yang biasa digunakan untuk menghubungkan
terminal jarak jauh kesistem Unix.
Piranti untuk mengubah sinyal digital (komputer)
menjadi sinyal analog (telepon) dan sebagainya.
D. Struktur directory dan file unix.
Sistem File UNIX tersusun dari sejumlah file dan
direktori, dan sering digambarkan dengan struktur pohon. Bagian puncak disebut
root direktory atau direktori / (slash). Root memiliki sejumlah cabang yag
disebut direktori. Selanjutnya masing masing direktori mengandung satu atau
beberapa direktori atau file.
Unix mempunyai 3 buah jenis file :
- File
Biasa
- Direktori
- File
Spesial
File biasa adalah file yang sehari hari kita gunakan
untuk menyimpan dokumen, program ataupun data. File ini terdiri dari 2
kelompok. File Teks, adalah file biasa yang berisi kode kode yang dapat kita
baca seperti kita membaca surat. File Biner, adalah file yang berisi kode-kode
mesin (yang sulit dibaca manusia tapi mudah dipahami mesin) dan juga berisi
data. Direktori adalah file yang berisi daftar file (file biasa ataupun
subdirektori lain). Direktori biasa dipakai untuk mengorganisir file. File
spesial adalah file yang menyatakan piranti fisik seperti disk, tape, floppy,
dan printer. Pada UNIX pemakai berhubungan dengan semua piranti fisik melalui file
khusus yang biasanya ada di direktori /dev.
Beberapa aturan yang berlaku pada penamaan direktori
dan file
- Semua
karakter selain slash (/) boleh digunakan.
- Huruf
kecil dan huruf kapital berbeda arti.
- Maksimal
14 karakter.
- Jangan
gunakan nama dot (.) dan dot dot (..) sebagai nama file.
Untuk penamaan file, biasanya file-file sejenis diberi
awalan atau akhiran yang sama, misalnya;
- File
aplikasi finance diawali dengan .fin
- Program
C diakhiri dengan akhiran .c
Pada UNIX tidak ada istilah ekstension seperti pada
MS-DOS karena itu penulisan nama file seperti ACU.001.dat di perkenankan.
6.1 Layer-layer operating system.
Beberapa keuntungan menggunakan model layer
- membimbing
dalam mendesign memprotokol, karena protokol yang beroperasi di layer
tertentu itu dapat menjalankan tugasnya dilayer tertentu itu dan juga
dapat memberikan informasi kepada layer diatasnya atau dibawahnya
- perangkat
atau aplikasi dari beberapa vendor dapat saling kompatibel
- mencegah
terjadinya perubahan dilayer lain jika ada perubahan teknologi di satu
layer
- dapat
mempercepat evolusi teknologi, pengembang fokus pada satu layer saja dan
sambil memantau pengaruhnya pada layer yang lainnya
- memudahkan
mempelajari jaringan dari fungsi dan kemampuannya
- mengurangi
kompleksitas karena sudah di kelompokkan kedalam fungsinya masing-masing
jadi makin mudah dimengerti
- menjadi
mudah dalam hal troubleshooting karena kita dapat menganalisa problemnya
berada di layer berapa bisa dimulai dari layer pertama (bottom-up) dahulu
atau dari layer terakhir (top-down)
- dapat
lebih mudah memahami jika ada teknologi jaringan baru karena tiap tiap
layer mempunyai kemampuan sendiri sendiri
model layer yang umum digunakan ada 2, yaitu OSI Layer
dan TCP/IP. Pada prakteknya lebih menggunakan ke TCP/IP daripada OSI layer. OSI
layer digunakan lebih ke teorinya, model TCP/IP lebih dulu dibuat daripada
model OSI karena pada jaman dulu lom ada aplikasi yang berupa extention seperti
jpg, mpg,mp3, dlsb.
A. Jenis-jenis sistem operasi.
Sistem operasi telah berkembang melalui jalan yang panjang.
Dari yang paling sederhana sampai yang paling modern dewasa ini. Masing-masing
memiliki kelebihan dan kekurangan terutama sehubungan dengan fungsi-fungsi yang
dimilikinya. Pada bagian berikut ini akan dibahas beberapa sistem operasi yang
banyak digunakan dan familiar bagi pengguna komputer.
DOS
DOS adalah singkatan dari Disk Operating System. DOS merujuk pada perangkat
sistem operasi yang digunakan di banyak komputer yang menyediakan abstraksi dan
pengelolaan perangkat penyimpan sekunder dan informasinya. Misalnya penggunaan
sistem file yang mengelola file-file yang ada pada perangkat penyimpan. DOS
biasanya dijalankan dari satu atau dua disc. Hal ini karena pada masa DOS
digunakan media penyimpan masih sangat terbatas kemampuannya (paling besar mungkin
hanya 1,4 Megabyte). Ada banyak jenis DOS diantaranya Apple DOS, Commodore DOS,
Atari DOS dan lain-lain. Jenis ini sangat bergantung dengan jenis perangkat
komputernya. Jenis DOS yang paling terkenal adalah jenis DOS yang berjalan
pada mesin-mesin yang compatible dengan IBM Personal Computer. Untuk
menjalankan perintah-perintah sistem operasi, DOS menggunakan perintah berbasis
teks atau CLI. Setiap kali selesai mengetikkan suatu perintah, kita harus
menekan tombol ENTER untuk mengeksekusi perintah tersebut.
UNIX.
UNIX adalah sistem operasi yang mula-mula dikembangkan oleh suatu kelompok di
AT & T pada laboatorium Bell. Unix banyak digunakan baik untuk server
maupun workstation. Linkungan Unix dan model program client-server menunjukkan
bahwa Unix lebih dikembangkan sebagai sistem operasi yang kuat di jaringan
komputer dari pada sistem operasi untuk computer personal. UNIX dirancang untuk
portable, multi-tasking, dan multi-user. Konsep
utama Unix antara lain banyak menggunakan file teks biasa untuk menyimpan data,
menggunakan sistem file berjenjang, memperlakukan perangkat sebagai suatu file,
dan menggunakan banyak program kecil yang eksekusinya pada CLI dapat digabung
dengan tanda pipeline (|). Konsep yang sangat solid dan stabil membuat Unix
banyak dijadikan dasar sistem operasi modern.
Sistem UNIX terdiri dari beberapa komponen yang biasanya dipaket bersama.
Umumnya paket-paket tersebut adalah sebagai berikut:
- Kernel
dengan sub komponen seperti :
- conf = file konfigurasi.
- dev = driver perangkat keras
- sys = kernel sistem operasi, manajemen memori, penjadwalan
proses, sistem calls dan lain-lain.
- h = header files, mendefinisikan struktur kunci di dalam sistem.
- Development
Environment:
- cc —compiler untuk bahasa C
- as — machine-language assembler
- ld — linker, untuk menggabung file-file object
- lib — object-code libraries (diinstall di folder /lib atau /usr/lib)
libc,
kumpulan pustaka untuk bahasa C
- make – program untuk mengkompilasi kode program
- include — file-file header untuk pengembangan perangkat lunak dan
menentukan standar interface
- Other languages — bahasa-bahasa pemrograman lain seperti
Fortran-77, Free Pascal, dan lain-lain.
- Commands:
- sh —”Shell” untuk melakukan pemrograman berbasis CLI atau
mengeksekusi perintah-perintah tertentu.
- Utilities — Sekumpulan perintah CLI yang berguna untuk fungsi
yang bermacam-macam, meliputi:
a) System utilities
Program-program untuk pengelolaan sistem seperti mkfs,
fsck, dan lain-lain.
b) User utilities
Program-program untuk pengelolan lingkungan kerja,
seperti passwd, kill, dan lain-
lain.
- Document formatting — Program untuk penyiapan dokumen seperti
nroff, troff, tbl, eqn, refer, dan pic. Beberapa sistem Unix modern
juga memasukkan aplikasi seperti TeX dan Ghostscript.
- Graphics — Sistem Unix modern menyediakan X11 sebagai sistem
standard windowing dan GUI.
MicrosoftWindows
Micosoft Windows atau orang lebih sering menyebut Windows saja pada awalnya
hanyalah add-on dari MS-DOS karena tingginya tuntutan pada sistem operasi yang
berbasis GUI. Versi awal Windows berjalan di atas MS-DOS. Meski demikian
Windows versi awal telah menunjukkan beberapa fungsi-fungsi yang umum dijumpai
dalam sistem operasi, antara lain: memiliki tipe file executable tersendiri,
memiliki driver perangkat keras sendiri, dan lain-lain.
Secara konsep sebenarnya Windows lebih banyak ditujukan bagi komputer personal.
Pada awalnya Windows juga tidak mendukung konsep multi-tasking dan multi-user.
Akomodasi terhadap jaringan atau fungsi-fungsi client-server juga tidak sekuat
pada UNIX dan turunannya. Sehingga masalah yang sering muncul di sistem operasi
Windows adalah masalah keamanan yang berhubungan dengan jaringan. Namun Windows
memiliki kelebihan dari sisi kemudahan pemakaian. Pada versi yang terbaru
(Windows Vista) konsep multiuser dan multi-tasking telah semakin matang. Selain
itu tampilan GUI telah dirubah dengan banyak menggunakan efek tiga dimensi.
AppleMacOS
Apple Mac OS merupakan turunan dari UNIX melalui jalur BSD (Berkeley Software
Distribution). Oleh karena itu kekuatan dalam multi-tasking, multi-user,
networking yang ada pada UNIX juga dimiliki oleh Mac OS. Mac OS adalah sistem
operasi berbasis GUI. Apple
merupakan pelopor dalam penggunaan GUI pada sistem operasi. Penggunaan icon,
mouse dan beberapa komponen GUI merupakan sumbangan yang luar biasa bagi
perkembangan sistem operasi berbasis GUI. Versi awal dari Mac OS hampir secara
penuh mengandalkan pada
kemampuan GUI-nya dan sangat membatasi penggunaan CLI. Meskipun sangat
memudahkan namun ada beberapa kelemahan, antar lain: multi-tasking yang tidak
berjalan sempurna, pengelolaan memori yang terbatas, dan konflik pada beberapa
program yang ditanamkan. Memperbaiki sistem Mac OS kadang-kadang menjadi suatu
pekerjaan yang sangat melelahkan.
Pada Mac OS X (versi terbaru), semua kelemahan pada versi lama telah coba
dihilangkan. Multi-tasking telah berjalan dengan baik dan manajemen memori yang
jauh lebih baik. Selain itu tampilan GUI-nya disebut-sebut sebagai yang terbaik
di antara sistem operasi yang ada.
Linux
Linux sangat mirip dengan sistem-sistem UNIX, hal ini dikarenakan
kompatibilitas dengan UNIX merupakan tujuan utama desain dari proyek Linux.
Perkembangan Linux dimulai pada tahun 1991, ketika mahasiswa Finlandia bernama
Linus Torvalds menulis Linux, sebuah kernel untuk prosesor 80386, prosesor
32-bit pertama dalam kumpulan CPU intel yang cocok untuk PC. Dalam banyak hal,
kernel Linux merupakan inti dari proyek Linux, tetapi komponen lainlah yang
membentuk secara komplit sistem operasi Linux. Dimana kernel Linux terdiri dari
kode-kode yang dibuat khusus untuk proyek Linux, kebanyakan perangkat lunak
pendukungnya tidak eksklusif terhadap Linux, melainkan biasa dipakai dalam
beberapa sistem operasi yang mirip UNIX. Contohnya, sistem operasi BSD dari
Berkeley, X Window System dari MIT, dan
proyek GNU dari Free Software Foundation. Pembagian (sharing) alat-alat telah
bekerja dalam dua arah. Sistem perpustakaan utama Linux awalnya dimulai oleh
proyek GNU, tetapi perkembangan perpustakaannya diperbaiki melalui kerjasama
dari komunitas Linux terutama pada pengalamatan, ketidak efisienan, dan bugs.
Komponen lain seperti GNU C Compiler, gcc, kualitasnya sudah cukup tinggi untuk
dipakai langsung dalam Linux. Alat-alat administrasi network dibawah Linux
berasal dari kode yang dikembangkan untuk 4.3BSD, tetapi BSD yang lebih baru ,
salah satunya FreeBSD, sebaliknya meminjam kode dari Linux, contohnya adalah
perpustakaan matematika Intel floating-point-emulation. Saat ini, Linux
merupakan salah satu sistem operasi yang perkembangannya paling cepat.
Kehadiran sejumlah kelompok pengembang,
tersebar di seluruh dunia, yang selalu memperbaiki segala fiturnya, ikut
membantu kemajuan sistem operasi Linux. Bersamaan dengan itu, banyak pengembang
yang sedang bekerja untuk memindahkan berbagai aplikasi ke Linux (dapat
berjalan di Linux). Masalah utama yang dihadapi Linux dahulu adalah interface
yang berupa teks (text based interface). Ini membuat orang awam tidak tertarik
menggunakan Linux karena harus dipelajari terlebih dahulu dengan seksama untuk dapat
dimengerti cara penggunaannya (tidak user-friendly). Tetapi keadaan ini sudah
mulai berubah dengan kehadiran KDE dan GNOME. Keduanya memiliki tampilan
desktop yang menarik sehingga mengubah persepsi dunia tentang Linux.
Dalam sistem operasi, pada umumnya terdapat empat
jenis, dikelompokkan berdasarkan jenis komputer yang mereka kontrol dan jenis
aplikasi yang mereka dukung. Adapun ke 4 kategori tersebut adalah:
Real time sistem operasi (RTOS)
Sistem operasi real-time digunakan untuk mengendalikan
mesin, instrumen ilmiah dan sistem industri. Sebuah RTOS biasanya memiliki
kemampuan user-interface sangat sedikit, dan tidak ada utilitas pengguna akhir,
karena sistem akan menjadi “kotak tertutup” saat dikirim untuk digunakan.
Bagian yang sangat penting dari RTOS adalah mengelola sumber daya dari komputer
sehingga suatu operasi tertentu mengeksekusi jumlah waktu yang sama persis,
setiap saat hal tersebut bisa terjadi. Dalam mesin yang kompleks, memiliki
bagian bergerak lebih cepat hanya karena sumber daya sistem yang tersedia
mungkin hanya sebagai masalah seperti halnya mesin tersebut tidak bergerak sama
sekali, karena sistem sedang sibuk.
Single user, tugas tunggal
Sesuai namanya, sistem operasi ini dirancang untuk
mengelola komputer sehingga satu pengguna dapat secara efektif melakukan satu
hal pada suatu waktu. Palm OS untuk komputer genggam Palm adalah salah satu
contoh yang baik untuk pengguna tunggal modern, satu-tugas sistem operasi.
Single user, multi tasking
Ini adalah jenis sistem operasi kebanyakan yang orang
gunakan pada desktop dan laptop komputer sekarang ini. Microsoft Windows dan Apple
MacOS platform keduanya adalah contoh dari sistem operasi yang akan membiarkan
satu pengguna memiliki beberapa program dalam operasi pada saat yang sama.
Sebagai contoh, sangat mungkin untuk pengguna Windows yang harus menulis
catatan dalam pengolah kata saat men-download file dari Internet saat mencetak
teks dari pesan e-mail.
Multi user
Sebuah sistem operasi multi-user yang berbeda
memungkinkan pengguna untuk mengambil keuntungan dari sumber daya komputer
secara bersamaan. Sistem
operasi harus memastikan bahwa persyaratan dari berbagai pengguna seimbang, dan
bahwa setiap program yang mereka gunakan memiliki cukup sumber daya dan
terpisah sehingga masalah dengan salah satu pengguna tidak mempengaruhi seluruh
komunitas pengguna. Unix, VMS dan sistem operasi mainframe seperti MVS, adalah
contoh dari sistem operasi multi-user.
Sangat penting untuk membedakan antara sistem operasi
multi-user dan sistem single-user yang mendukung operasi jaringan. Windows 2000
dan Novell Netware dapat setiap ratusan mendukung atau ribuan pengguna
jaringan, tetapi sistem operasi itu sendiri adalah tidak benar multi-user
sistem operasi. Administrator sistem adalah “pengguna” hanya untuk Windows 2000
atau Netware. Dukungan jaringan dan semua login user remote jaringan
memungkinkan adalah, dalam rencana keseluruhan dari sistem operasi, program
yang dijalankan oleh pengguna administratif.
JobControlLanguage(JCL)
OS JCL terdiri dari tiga data dasar adalah: pernyataan misi yang menetapkan
awal kerja dan informasi tentang pekerjaan semua, misalnya November 12,
2001 Job bahasa kontrol (atau JCL) menentukan bagaimana program
dijalankan pada komputer . JCL adalah fungsi dari interface antara
perangkat lunak IBM MVS OS kontrol pekerjaan bahasa (JCL), dan alat-alat pemantauan
dan pelaporan yang digunakan untuk pengkodean sistem operasi IBM format yang
bebas memungkinkan kolom 1-70. 6f9812c5d4 JCL (Job Control Language) adalah
bahasa deskripsi pekerjaan (unit kerja) untuk MVS, sistem operasi OS/390 VSE
berjalan pada IBM S/390 besar JCL bisa merujuk ke: Bisnis: Juniper
Capital, sebuah hedge fund yang berbasis di Bermuda . Komputer: Bahasa Kontrol,
bahasa pemrograman yang digunakan dalam IBM . Ini adalah pertanyaan yang sering
diajukan (FAQ): T 1) Apa kumpulan data generasi (GDG)? A1) pembentukan satu set
data adalah satu set waktu atau.
JOB PENGENDALIAN bahasa Cara termudah untuk belajar adalah dengan
menggunakan beberapa JCL yang sudah dimulai, jadi kami mulai mengumpulkan JCL
dapat digunakan kembali Jika Anda ingin melakukan tugas . Pekerjaan
kontrol bahasa (JCL) dan pertanyaan wawancara dan jawaban atas pertanyaan
wawancara dan jawaban memimpin kita sekarang bahwa bahasa kontrol pekerjaan JCL
(JCL) adalah skenario.
Definisi dan fungsi kontrol untuk bahasa – Kontrol dan fungsi bahasa (JCL)
adalah bahasa pemrograman yang berjalan pada sistem operasi IBM besar ini
terdiri dari kontrol . Pekerjaan kontrol bahasa (JCL) adalah bahasa pemrograman
komputer digunakan di IBM . Sistem operasi, rekomendasi sistem, dan bagaimana menjalankan
proses batch atau mulai sub a Bab 6: Menggunakan Control Language (JCL),
dan sistem pasokan, dan pencarian (SDSF) Singkatnya, JCL, dan fungsi bahasa
adalah alat untuk mengontrol komunikasi dengan 3090 IBM MVS OS. JCL pernyataan
yang memberikan informasi tentang JCL . JCL ini adalah bahasa
kontrol kerja, yang mengontrol aliran program dalam sistem operasi.
Ini adalah alat komunikasi antara sebuah program yang dapat JOB kontrol
bahasa (JCL) Tujuan dari sesi ini adalah untuk memberikan konsep dasar yang
efektif dan JCL dirancang untuk memberikan manfaat . DD nama dan bahasa
kontrol pekerjaan (JCL) menjelaskan beberapa pertanyaan dasar yang
pengguna pemula dapat memilih clist SAS. Proses pengumpulan data nama komputer
. Bahasa digunakan untuk membuat laporan yang menyediakan untuk tugas-tugas
yang spesifik dan kebutuhan dari fungsi spesifik dari sistem operasi, deskripsi
produk ini menjelaskan fitur baru yang disediakan oleh zona penyangga,
seperti meningkatkan situasi keamanan, dan manajer dukungan sumber daya cerdas
dan 64 dukungan – bit yang benar . JCL ini adalah satu set kontrol
pengguna yang memberikan data yang diperlukan untuk bekerja berkomunikasi
dengan sistem operasi menggunakan perintah dengan mengetik.
7.1. Single
Multiprogramming
A. Multiprogramming
Multiprogramming adalah suatu teknik penjadualan
dimana tugas (task) yang sudah berjalan tetap berjalan sampai ia melakukan
operasi yang membutuhkan waktu untuk menunggu respon dari luar, misalnya
membaca data dari CD/ Disket. Atau komputer memaksa menukar tugas yang berjalan
dengan tugas lainnya. Tujuan dari multiprogramming adalah memaksimalisasikan
kerja CPU. suatu kasus untuk sistem uniprosesor, tidak ada lebih dari proses
yang bisa berjalan bersama-sama, dengan kata lain proses harus saling menunggu
sampai proses yang lainnya selesai. Penjadual CPU merupakan basis dari
multiprogramming pada sistem operasi. Dengan men switch CPU diantara proses
maka sistem operasi dapat membuat komputer lebih produktif.
Multiprogramming di kenal sebagai fitur dari sistem
operasi pada akhir tahun 1950-an dan banyak di gunakan pada mainframe computer
pada tahun 1960 an. Multiprogramming tidak bisa di samakan dengan multitasking
sebab tidak semua multiprogramming bisa atau memiliki kemampuan untuk benar-benar
melakukan multitasking. Hal ini perlu di garis bawahi, meski multitasking
menggunakan beberapa metode pada penerapan multiprogramming.
Multiprogramming mungkin tidak bisa menjamin semua
program dapat berjalan bersamaan. Namun demikian multiprogramming cukup
mengurangi waktu user . Cukup memasukan sederetan program ke komputer dan user
cukup menunggu hasil dari program tersebut.
Pada multiprogramming task (tugas) akan tetap berjalan
sampai operasi harus menunggu (waiting) respon dari luar atau komputer harus
menukar tugas yang berjalan dengan tugas yang lainnya. Dengan demikian, maka
tugas Central CPU bisa di maksimalisasikan.
B. Multiprocessing
Multiprocessing adalah kemampuan pemrosesan komputer
yang di lakukann secara serentak. Proses multiprocessing bisa di lakukan
menggunakan 2 CPU dalam 1 sistem komputer.
Multiprocessing dan multiprogramming mungkin memiliki
kesamaan. Multiprocessing juga bisa dirtikan kepada kemampuan esksekusi
beberapa proses secara bersamaan. Multiprocessing lebih sering di
implementasikan dalam hardware dengan menggunakan beberapa CPU sekaligus,
sementara multiprogramming sering di gunakan dalam software.
Ada beberapa kelas dalam multiprocessing:
1. Berdasarkan Simetrinya:
- Asymmetric
Multiprocessing (ASMP)
- Symmetric
Multiprocessing (ASMP)
- Non-uniform
Memory Access (NUMA) Multiprocessing
- Clustering
2. Berdasarkan Jumlah Instruksi Datanya
- SISD
(Single Instruction on Single Data Stream)
- SIMD
(Single Instruction on Multiple Data Stream)
- MISD
(Multiple Instruction on Single Data Stream)
- MIMD
(Multiple Instruction on Multiple Data Stream)
3. Berdasarkan Kedekatan Antar Processor
- Loosely
Coupled
- Thightly
Coupled
C. Multitasking
Multitasking adalah istilah yang mengacu kepada sebuah
metode dimana banyak pekerjaan atau di kenal juga sebagai proses diolah dengan
menggunakan sumberdaya CPU yang sama. Umpamakan sebuah komputer berprosessor
tunggal, maka komputer itu hanya bisa menyelesaikan satu instruksi dalam satu
waktu. Multitasking dapat menjadwalkan mana pekerjaan yang dapat berjalan, dan
kapan pekerjaan lain bisa berstatus waiting untuk di kerjakan.
Seperti yang sudah di katakan, bahwa dalam
multitasking hanya satu CPU yang terlibat, tapi CPU tersebeut secara mengganti
satu program ke program yang lain secara cepat sehingga terlihat
mengeksekusikan program dalam satu waktu.
Ada 2 tipe dasar dalam proses multitasking. Yaitu
preemptive dan cooperative.
- Preemptive
Dalam preemptive multitasking, sebuah Sistem Operasi
memaket kan setiap program pada CPU. Contoh OS yang menggunakan Preemptive
Multitasking adalah OS/2, Windows 95, Windows NT, the Amiga, dan UNIX
- Cooperative
Setiap program dapat mengontrol CPU selama dibutuhkan.
Jika sebuah program tidak menggunakan CPU, maka program lain bisa menggunakan
nya secara sementara. Windows 3.x dan Multifinder pada Macintosh menggunaka
cooperative multitasking.
D. Time sharing
Time sharing adalah sebuah kemampuan yang memungkinkan
komputer besar membagi tugas secara simultan dengan memberikan
potongan-potongan waktu pada masing-masing tugas dan beralih dari satu tugas ke
tugas lainnya secara cepat.
Time sharing di kembangkan dari sebuah kejadian ketika
single user berhadapan dengan kondisi yang tidak efisien, maka sebagian group
user yang lebih besar akan terkena dampak dari ketidak efisienan tersebut. Hal
ini di karenakan pola interaksi, ketika sebuah user mendapatkan informasi
diserta jeda yang panjang, maka user lain yang bekerja dalam waktu yang sama
dapat mengerjakan pekerjaan dalam jeda tersebut pekerjaan yang lain.
Dengan ukuran group yang optimal, maka proses yang
berjalan akan lebih efisien. Dengan begitu sebagian kecil waktu yang di habis
kan untuk menunggu (contohnya, disk atau input dari jaringan) bisa di berikan
untuk pengguna lain.
8.1. Priority Scheduling
Priority Scheduling merupakan algoritma penjadwalan
yang mendahulukan proses yang memiliki prioritas tertinggi. Setiap proses
memiliki prioritasnya masing-masing. Prioritas suatu proses dapat ditentukan
melalui beberapa karakteristik antara lain:
- Time
limit.
- Memory
requirement.
- Akses
file.
- Perbandingan
antara burst M/K dengan CPU burst.
- Tingkat
kepentingan proses.
Priority scheduling juga dapat dijalankan secara preemptive
maupun non-preemptive. Pada preemptive, jika ada suatu proses
yang baru datang memiliki prioritas yang lebih tinggi daripada proses yang
sedang dijalankan, maka proses yang sedang berjalan tersebut dihentikan, lalu
CPU dialihkan untuk proses yang baru datang tersebut. Sementara itu, pada non-preemptive,
proses yang baru datang tidak dapat menganggu proses yang sedang berjalan,
tetapi hanya diletakkan di depan queue.
Kelemahan pada priority scheduling adalah dapat
terjadinya indefinite blocking( starvation). Suatu proses dengan
prioritas yang rendah memiliki kemungkinan untuk tidak dieksekusi jika terdapat
proses lain yang memiliki prioritas lebih tinggi darinya.
Solusi dari permasalahan ini adalah aging,
yaitu meningkatkan prioritas dari setiap proses yang menunggu dalam queue
secara bertahap.
Contoh: Setiap 10 menit, prioritas dari masing-masing
proses yang menunggu dalam queue dinaikkan satu tingkat. Maka, suatu
proses yang memiliki prioritas 127, setidaknya dalam 21 jam 20 menit, proses
tersebut akan memiliki prioritas 0, yaitu prioritas yang tertinggi (semakin
kecil angka menunjukkan bahwa prioritasnya semakin tinggi).
A. Mengoptimalkan Manfaat Scheduling
System
12 tahun lalu, Richard Coleman dalam bukunya yang
berjudul The Twenty-Four Hours Business: Maximizing Productivity Through
Round-The Clock Operations menelurkan pemikiran mengenai hal-hal yang
fundamental dalam taktik scheduling yang dijalankan perusahaan.
Coleman mengidentifikasi ada tiga tiga faktor yang
dibutuhkan scheduling system agar berjalan dengan efektif, yaitu business
needs, health and safety dan employee preferences. Perkembangan scheduling
software dewasa ini pun semakin canggih. Namun banyak orang yang percaya bahwa
efektifitas penggunaan scheduling software tak bisa terlepas dari faktor human
element.
“Bila anda tidak mengindahkan human element pada
sistem ini, anda akan kehilangan efektifitasnya,” ujar Georgian Hernandez,
Workforce Management Administrator USANA Health Sciences, sebuah perusahaan
sebauh perusahaan yang memproduksi produk-produk kesehatan yang bermarkas di
Salt Lake City seperti dikutip SHRM.
Yang dimaksud Hernandez dengan human element adalah
faktor-faktor yang berkaitan dengan kepuasan karyawan. SHRM menyebut bahwa
employee scheduling sistem akan berjalan dengan mulus apabila mengkombinasikan
hal-hal yang berkaitan dengan human element seperti skill, salary, individual
preferences, regulatory demands, human resources guidelines dan data lainnya.
Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan keseimbangan antara organizational
effency dan employee satisfaction.
Pendapat senada juga diuraikan Diski Naim, Principle
Product Solutions Consultants-HCM Applications Oracle Corporation, Australia
& New Zealand. Ia melihat bahwa setiap perusahaan disamping harus
mempersiapkan standar operasional yang baik terkait dengan perencanaan dan
aktual data serta time management sistem yang baik, perusahaan tersebut juga
harus mempersiapkan sebuah sistem HR yang baik.
Kemudian, Georgian Hernandez juga percaya bahwa HR
manager seharusnya terlibat dalam menyeleksi, mendisain dan menggunakan
scheduling system ini. Keterlibatan HR dan ahli-ahli dalam hal scheduling dan
workforce management menurutnya lagi dapat membantu memastikan bahwa pekerja
dengan skill yang tepat dapat bekerja dalam waktu yang tepat pula sesuai dengan
regulasi dan business rules.
“Kami butuh keterlibatan HR lebih dalam dan kami perlu
memahami kompleksitas dan fleksibilitas dari system ini,” urainya.
Agar scheduling system dapat berjalan dengan efektif,
Diski melihat ada lima hal yang harus dilakukan perusahaan:
- Perusahaan
harus dapat menentukan business driver yang tepat. Business Driver adalah
bagian dari suatu business process yang memicu kebutuhan resources dalam
suatu saat, dengan berdampak dari pendapatan ataupun biaya yang ada.
- Memiliki
data pegawai yang lengkap, termasuk skill ataupun kemampuannya.
- Memiliki
“time plan” yang baik di dalam organisasi.
- Konsisten
dalam pelaksanaan planning yang sudah disepakati
- Time
recording yang akurat, demi menentukan implikasi biaya jika pelaksanaan
pekerjaan diluar dari rencananya.
Optimalisasi Resources
Bagi Diski Naim, scheduling system pada dasarnya
merupakan suatu sistem yang dipergunakan untuk mengoptimalkan sumber daya
manusia dalam hal memanfaatkan waktu yang tersedia guna melaksanakan kegiatan
operasional secara efisisen dan efektif.
Oleh karena itu perusahaan yang memiliki banyak
karyawan memerlukan scheduling software dalam operasionalnya.
“Perusahaan-perusahaan yang memerlukan optimalisasi resources dikarenakan
jumlah pekerja yang cukup banyak dan juga perpindahan pekerja dari satu bagian
ke bagian yang lain dalam suatu saat”, katanya beralasan.
Di Amerika Serikat, industri retail, airlines dan
health care menjadi industri-industri yang mampu menjadi pemimpin dalam
mengadopsi scheduling software diikuti industri warehouse, manufacturing plants
dan utilities.
Ada beragam alasan yang dikemukakan menyoal tujuan
perusahaan menggunakan scheduling system. Secara umum, Diski Naim mencatat ada
lima poin yang menjadi tujuan perusahaan dalam menerapkan scheduling system.
“Biasanya perusahaan menerapkan scheduling system untuk mengidentifikasi
resource manpower yang ada di suatu proses operasional, mendapatkan resource
manpower yang tepat dalam waktu yang dibutuhkan, menentukan planning perencanan
kebutuhan resource manpower yang tersedia, mendapatkan forcasting prakiraan
utilisasi resource dalam waktu tertentu berdasarkan business driver yang telah
ditentukan dan mendapatkan guidance arahan pelaksanaan (work schedule) yang
optimal,” ujarnya.
Jack Fulbright, Vice President of Human Resources
Georgia Medical Center and Health System di Gainesville, Amerika Serikat,
mengatakan, “Di level yang tinggi, scheduling system membantu kami memastikan
karyawan kami bekerja dengan baik. Sistem ini membantu kami mencapai efisiensi
dan kualitas dari poin-poin standar organisasi, dan sistem ini juga membantu
kami dalam men-deliver apa yang terbaik untuk karyawan”.
Sementara itu, PT Accenture yang bergerak di bidang
jasa konsultasi menggunakan scheduling untuk mengatur trafficking orang-orang
yang terlibat dalam project. “Yang namanya consultingfirm, jualannya kan
orang-orangnya. Jadi kita mesti make sure bahwa lama orang tersebut menganggur
di kantor harus seminimum. Mereka seharusnya ada di project. Jadi objectivenya
untuk memastikan supply dan demand itu matching,” ujar Yulia Yasmina, Senior
Manager Human Performance PT Accenture.
Kemudian Yulia juga menambahkan, “Misalnya dalam
jangka waktu tiga bulan ke depan kita ada project. Nantinya, Project manager
bertugas memasukkan demand-nya. Nah, si scheduler ini nanti menganalisa apakah
dalam waktu tiga bulan kita punya cukup orang atau tidak. Cukup orang baik
secara kuantitas (jumlah orangnya) atau secara capable, artinya benar-benar
sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan.”
9.1. Memory Management (DSI)
Memori manajemen adalah suatu proses koordinasi dan pengendalian
penggunaan memori dalam sebuah sistem komputer.
Manajemen memori dapat dibagi menjadi tiga bidang:
1. Manajemen memori hardware (MMUs, RAM, dll);
2. Manajemen memori sistem operasi (virtual memory, perlindungan);
3. Memori aplikasi manajemen (alokasi, deallocation, pengumpulan sampah).
Manajemen memori hardware terdiri dari perangkat
elektronik dan terkait sirkuit yang menyimpan keadaan komputer. Perangkat ini
mencakup RAM, MMUs (unit manajemen memori), cache, disk, dan prosesor register.
Cache Memory adalah tempat penyimpanan sementara ( volatile ) sejumlah
kecil data untuk meningkatkan kecepatan pengambilan atau penyimpanan data di
memori oleh prosesor yang berkecepatan tinggi. Desain hardware memori penting
untuk kinerja sistem komputer modern. Pada kenyataannya, bandwidth memory
mungkin merupakan faktor pembatas utama pada kinerja sistem.
Dalam skema MMU
- Menyediakan
perangkat register yang dapat di set oleh setiap CPU: setiap proses
mempunyai data set register tsb (disimpan di PCB).• Base register dan
limit register.
- Harga
dalam register base/relokasi ditambahkan ke setiap address proses user
pada saat run di memori.
- Program
user hanya berurusan dengan address-address lojik saja
Manajemen memori sistem operasi yang berkaitan
dengan manajemen memori menggunakan hardware untuk mengelola sumber daya
hirarki penyimpanan dan mengalokasikan mereka ke berbagai kegiatan yang
berjalan pada komputer. Bagian paling penting dari pada banyak sistem ini
adalah memori virtual, yang menciptakan ilusi bahwa setiap proses memiliki
memori lebih besar daripada yang sebenarnya tersedia. Manajemen memori OS juga
khawatir dengan proteksi memory dan keamanan, yang membantu untuk
mempertahankan integritas dari sistem operasi melawan kerusakan akibat
kecelakaan atau serangan yang disengaja. Ini juga melindungi program-program
pengguna dari kesalahan dalam program lain. Sistem memori virtual memisahkan
alamat memori yang digunakan oleh suatu proses dari alamat fisik yang
sebenarnya, yang memungkinkan proses pemisahan dan efektif meningkatkan jumlah
RAM yang tersedia menggunakan disk swapping. Kualitas manajer memori virtual
dapat memiliki dampak besar pada kinerja sistem secara keseluruhan.
Melibatkan manajemen memori aplikasi mendapatkan
memori dari sistem operasi, dan pengelolaan yang digunakan oleh sebuah program
aplikasi. Program aplikasi secara dinamis mengubah persyaratan penyimpanan.
Memori aplikasi manajer harus mengatasi hal ini meminimalkan total CPU
overhead, interaktif jeda waktu, dan jumlah memori yang digunakan.
Sementara sistem operasi dapat menciptakan ilusi
memori hampir tak terhingga, itu adalah tugas yang rumit untuk mengelola memori
aplikasi sehingga aplikasi dapat berjalan paling efisien.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan.
Berdasarkan pembahasan diatas maka kami dapat
simpulkan bahwa:
Keuntungan dengan menggunakan Network Storage ini
adalah kemudahan dalam backup data dan kemudahan dalam administrasi serta
policy dari data yang disimpam. Lebih efisien dan aman tentunya. Dan pastinya
Storage Network ini juga harus dipastikan Mirror dan system DRC nya berjalan
dengan baik. Sedangkan kerugian menggunakan NAS data lebih rentan bocor karena
system security yang memungkinkan diakses hacker.
Teknik pengecekan kesalahan pada disk array juga pada
umumnya akan menurunkan kinerja sistem, karena data harus dibaca dari beberapa
tempat dan juga harus dibandingkan dengan checksum yang ada. Maka,
desain sistem RAID harus mempertimbangkan kebutuhan sistem secara keseluruhan,
sehingga perencanaan dan pengetahuan yang baik dari seorang administrator
jaringan sangatlah dibutuhkan.
Memori manajemen adalah suatu proses koordinasi dan
pengendalian penggunaan memori dalam sebuah sistem komputer. Manajemen memori
dapat dibagi menjadi tiga bidang:
1. Manajemen memori hardware (MMUs, RAM, dll);
2.Manajemen memori sistem operasi (virtual memory, perlindungan);
3. Memori aplikasi manajemen (alokasi, deallocation, pengumpulan sampah).
DAFTAR PUSTAKA