Vemale.com -
Sudah sekitar lebih dari satu tahun yang lalu putri mereka Esther Earl yang
berusia 16 tahun meninggal karena kanker tiroid. Dan, suatu hari ada sebuah
surat yang diterima oleh Lori dan Wayne (orang tua Esther) yang ditulis oleh
putri mereka sendiri.
Surat itu memang benar-benar ditulis oleh Esther sendiri lengkap dengan emoticon dan tanda baca khas seorang remaja. Yang lebih
mengejutkan surat itu seperti ditulis oleh remaja yang tak pernah menderita
kanker.
Bagaimana bisa begitu?
Dilansir dari closeronline.co.uk, Esther Earl adalah sosok yang sangat luar biasa.
Meskipun ia terkena kanker tiroid di usia yang masih sangat muda, ia tak pernah
patah semangat untuk berjuang agar bisa sembuh. Ia sendiri sering membuat video
blogs inspiratif yang berisi kisah perjuangannya melawan penyakit kanker
tersebut.
John Green bahkan terinspirasi membuat sebuah novel berdasarkan kisah nyata
Esther. Dan, novel yang selesai ia tulis itu diberi judul The Fault in Our
Stars. Saat ini, proses adaptasi novel itu menjadi film sedang berjalan. Selain
novel yang diangkat dari kisah nyata Esther, orang tuanya menerbitkan sebuah
buku tersendiri yang berjudul This Star Won't Go Out yang berisi koleksi
catatan tulisan tangan Esther, esai, dan gambar-gambar yang tidak hanya dari
Esther sendiri, tetapi juga dari teman-teman dan para dokter.
Saat Esther sedang berjuang melawan kanker itulah, ia sempat membuat sebuah
surat untuk dirinya di masa depan melalui futureme.org. Ini adalah sebuah situs
yang membuat kita bisa membuat surat atau catatan yang akan dikirimkan ke diri
kita di masa yang akan datang. Esther yang saat itu berusia 14 tahun membuat sebuah
surat untuk dikirimkan ke dirinya 3 tahun mendatang, yaitu saat berusia 17
tahun. Hanya saja, sayangnya ia menghembuskan nafas terakhirnya di usia 16
tahun, dan surat itu pun diterima oleh orang tuanya.
Surat itu berisi: "kuharap jika memang kamu masih menderita kanker, kanker
itu tidak terlalu parah agar kamu bisa terbebas dari selang oksigen. tetapi
jika tidak, jangan lupa untuk menggunakan Ocean Spray agar lubang hidup tetap
lembab :] dan kuharap kamu sudah berusaha untuk mengajak bicara lebih banyak
orang yang yang terkena kanker juga.
"di dunia ini, tidak HANYA ada orang terkena kanker yang membosankan. ada
juga orang-orang luar biasa, tapi mungkin kamu hanya belum bertemu dengan
mereka. kamu tak akan pernah bertemu mereka jika kamu tidak berusaha."
Di dalam surat itu, Esther juga menulis sesuatu untuk memberi semangat kepada
dirinya sendiri: "ingatkah bagaimana kamu selalu ingin melakukan sesuatu
untuk dunia? ingat, kan? jika kamu belum melakukan sesuatu yang luar biasa,
jangan lupa untuk berusaha.
"Hal terburuk yang dapat terjadi adalah jika kamu gagal, tetapi kemudian
kamu hanya perlu mencoba lagi hingga kamu berhasil. kata-kata itu mungkin tak
cocok untukku sekarang, tapi cobalah untuk sekadar mengingatnya."
Orang tua Esther semakin tersentuh dengan tulisan Esther selanjutnya, tentang
betapa Esther sangat mencintai orang tuanya.
"dan sekarang tentang mom dan dad. oh, mom, bagaimana ia sekarang? apakah ia kembali mengajar?
apakah ia bahagia? ia bekerja sangat keras sekarang, setiap hari ia sangat
kelelahan. ia melakukan lebih dari kemampuannya. aku mencintainya, dan ingat
untuk memberitahunya setiap hari."
Di akhir surat, Esther menulis "sudah...berbahagialah. dan jika kamu tidak
bisa bahagia, lakukan hal-hal yang membuatmu bahagia. atau tak perlu lakukan
apapun dengan orang-orang yang membuatmu bahagia."
Saat ini, orang tua Esther telah menerbitkan biografi Esther untuk menggalang
dana dan kampanye untuk This Star Won't Go Out Foundation. Yayasan ini adalah
yayasan untuk membantu keluarga yang anak-anaknya menderita kanker. Sang Ayah
berkata, "Saya rasa orang tua harus membaca buku biografi ini. Para pelaku
rawat juga harus membacanya. Orang tua yang memiliki anak-anak sehat juga perlu
membacanya."